petajatim.co Sampang – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) saat ini tengah gencar mengenjot perekonomian di wilayah perdesaan. Salah satu contoh yang digulirkan yakni bantuan permodalan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Sampang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang, Malik Amrullah, menyatakan, ada 5 BUMDes yang menerima bantuan permodalan dari Kemendes, antara lain, BUMDes Banyuates, Kecamatan Banyuates, BUMDes Jelgung Kecamatan Robatal, BUMDes Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, BUMDes Pulau Mandangin, Kecamatan Kota Sampang, dan BUMDes Pangelen Kecamatan Kecamatan Kota Sampang.
“Nilai bantuan tersebut sebesar Rp 50 juta, sejauh ini pihak Kemendes sudah memverifikasi dan disetujui. Kini hanya tinggal proses pencairannya saja, ” jelas Malik ditemui di ruanganya, Kamis (7/11/2019).
Menurut Malik kreteria untuk mendapatkan bantuan itu, antara lain kondisi BUMDes harus sehat dan telah mampu menjalankan usahanya, serta didukung penyertaan modal dari desa itu sendiri. Karena peruntukan permodalan tersebut lebih ditekankan dalam bidang usaha yang bersifat bisnis, sehingga kondisi lembaganya benar-benar produktif dan sudah berjalan.
Secara lebih rinci ia menerangkan, suntikan dana permodalan itu akan digunakan oleh BUMDes Banyuates untuk membuat pertamini, sedangkan BUMDes Jelgung untuk pengembangan usaha kerajinan batik tulis rengkel yang mulai banyak diminati para pencinta batik.
“Sementara BUMDes Gunung Eleh akan menggunakan bantuan permodalan tersebut untuk pengembangan wisata wahana bermain anak-anak. BUMDes Pangelen difokuskan untuk usaha menjual peralatan depo air isi ulang dan BUMDes Pulau Mandangin pembelian peralatan untuk produksi kerupuk ikan, ” terangnya.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Gunung Eleh, Ahmad Muhtadin saat dimintai tanggapannya mengatakan, pihaknya merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas bantuan permodalan dari Kemendes tersebut. Dikatakannya, dana itu akan digunakan dalam upaya peningkatan kegiatan BUMDes di sektor pengembangan usaha produktif. Serta meningkatkan kapasitas kinerja pengurus badan usaha tersebut.
“Dana stimulan itu digunakan untuk pengembangan wahana bermain anak-anak yang dikelola oleh pengurus BUMDes. Tetapi program itu akan disesuaikan dengan anggaran yang bisa kami siapkan dari Dana Desa (DD) 2020 nanti, ” papar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Sampang itu.
Akhmad Muhtadin menambahkan, pihaknya mempunyai obsesi besar untuk mengembangkan obyek wisata di Desa Gunung Eleh dengan membangun rumah khas madura atau yang dikenal dengan istilah Rumah Tanian Lanjang. Konsep wisata berbau budaya itu akan disinergikan dengan pengembangan wisata kuliner tradisional khas daerah setempat.
“Searah dengan rencana anggaran DD 2020 nanti, maka konsep berbagai macam wisata tersebut akan terintegrasi dalam satu lokasi. Jadi apabila obyek wisata itu semakin banyak diminati wisatawan, roda perekonomian di desa pasti akan terdongkrak, ” tandasnya.
Dia berharap bantuan yang diterima oleh 5 BUMDes itu akan memotivasi desa lain untuk mengelola badan usaha menjadi berkembang, sehingga dapat menerima bantuan stimulan dari Kemendes. Karena kelak BUMDes diharapkan bisa menjadi satu-satunya pengelola kegiatan dalam peningkatan ekonomi kerakyatan yang ada desa. (her)