petajatim.co, Sampang – Rencana Institut Agama Islam (IAI) Nazhatut Thullab (Nata) akan mengajukan perubahan bentuk menjadi Universitas rupanya mendapat dukungan penuh dari Bupati Sampang H. Slamet Junaidi.
Slamet Junaidi mengatakan, rencana perubahan bentuk IAI Nata menjadi Universitas tersebut dinilai merupakan sebuah terobosan yang sangat bagus dan luar biasa. Mengingat hingga saat ini hanya Sampang saja satu-satunya Kabupaten di Madura yang tidak memiliki Universitas. Untuk itu pihaknya berharap proses perubahan bentuk berjalan dengan lancar.
“Sejak awal memimpin Sampang, saya mempunyai komitmen untuk memajukan dunia pendidikan. Oleh sebab itu jika ada lembaga pendidikan yang berkeinginan kuat untuk mengembangkan lembaganya sehingga bisa bergerak maju, tentu saja akan saya dukung penuh, ” ungkap Slamet Junaidi, Kamis (28/11/2019).
Bupati yang akrab disapa H. Idi itu menerangkan, hingga kini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Bahari masih menempati posisi terendah dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa timur. Salah satu indikator penyebabnya, adalah kualitas pendidikan di Sampang masih rendah, selain variabel lain yang juga saling mempengaruhi.
Oleh karena itu, Pemkab berharap adanya dukungan dan sinergitas dari para pemangku kebijakan yang mengelola perguruan tinggi dalam meningkatkan IPM, dan memajukan sektor pendidikan di Sampang.
“Kami berharap bagaimana semua perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun Sampang yang kita cintai ini dengan memajukan pendidikan,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor IAI Nata KH. Moh. Toyyib Madani menyampaikan, Program Studi (Prodi) di IAI Nata terdiri dari Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Keluarga Syariah (HKI) 4, Ekonomi syariah, dan Manajemen Pendidikan Islam. Untuk bisa berubah menjadi Universitas maka harus membuka dua prodi lagi.
“Rencananya dua prodi yang akan kami buka itu bahasa Inggris dan ekonomi bisnis,” terang menantu almarhum KH. Mu’afi Alif Zaini itu.
Sejauh ini rencana perubahan bentuk dari IAI Nata menjadi Universitas sudah masuk tahap pengajuan proposal kepada Kementerian Agama (Kemenag) Pusat.
Selanjutnya, tinggal menunggu rekomendasi dari Kemenag pusat dan survei kelayakan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Proses mulai dari tahap pengajuan, keluarnya rekomendasi hingga survei kelayakan membutuhkan waktu selama 2 tahun.
Dikatakannya, perubahan bentuk tersebut sejalan dengan harapan yang dibawa pihaknya, karena ia optimis bahwa kekuatan dan semangat untuk selalu bergerak terus tertanam di IAI Nata.
Disinggung soal dukungan penuh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, ia pun merasa senang dan mengucapkan terima kasih dengan kepedulian orang nomor satu di Sampang itu terhadap dunia pendidikan. Harapannya agar semua tahapan pengajuan perubahan bentuk tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
“Harapan saya dengan perubahan bentuk itu nantinya bakal mengantarkan IAI Nata sebagai perguruan tinggi unggulan. Dengan semangat inovasi dan kreativitas oleh semua elemen yang mendukung, sehingga menjadi Universitas berkualitas. Untuk itu kami mohon doa dan dukungannya kepada seluruh alumni dan masyarakat Sampang, semoga IAI Nata terwujud menjadi Universitas, ” pungkasnya. (nal/her)