petajatim.co, Sampang – Rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Sampang ke 396 ditandai dengan kegiatan ziarah kubur ke makam Ratoh Ebuh oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi dan Wakil Bupati (Wabup) H Abdullah Hidayat beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di komplek pemakaman Madegan, Kelurahan Polagan, Rabu (11/12/2019).
Kegiatan tahunan namun tetap berlangsung sakral tersebut merupakan bagian dari tradisi menghormati para leluhur cikal bakal berdirinya Kabupaten Sampang. Menurut Bupati Slamet Junaidi, momen historis penobatan Raden Prasena sebagai Pangeran Cakraningrat I oleh Sultan Agung Mataram pada 23/12/ Rabiul Awal 1045 Hijriyah, bertepatan dengan gerebeg Maulid Nabi. Maka pada saat dilantik berkedudukan di Madegan, Pangeran Cakraningrat resmi menjadi penguasa pulau Madura.
“Jadi momentum itu kita jadikan sebagai bagian dari sejarah penetapan Hari Jadi Kabupaten Sampang. Karena kita sebagai generasi penerus, tentu harus mengingat dan merevitalisasi momen historis tersebut sebagai pondasi semangat untuk membangun kejayaan Sampang. Mari kita rawat Sampang sebagai warisan dari leluhur menjadi daerah yang maju dan berkembang,” ungkap H Idi sapaan akrabnya disela-sela ziarah ke makam Ratoh Ebuh.
Orang nomor satu di Sampang itu menyatakan, Pangeran Cakraningrat, Ratoh Ebuh, Pangeran Santo Merto, Pangeran Trunojoyo, hingga R.P Moh Noer merupakan tokoh-tokoh legendaris yang pantas diteladani perjuangannya. Oleh karena itu ia meminta agar generasi penerus dapat mengikuti jejak langkah mereka sebagai inspirasi dalam meneruskan pembangunan agar terwujud masyarakat Sampang Hebat Bermartabat.
“Tugas kita adalah untuk meneruskan cita-cita dan visi para tokoh pejuang tersebut, untuk memajukan masyarakat serta menjaga jati diri kita sebagai masyarakat Sampang,” tandasnya.
Pelaksanaan acara tersebut dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Asisten Setkab, serta segenap lapisan masyarakat Sampang. (tricahyo/her)