KINERJA

Kesal Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Pantura Ancam Tanam Pisang Di Ruas Jalan Nasional

38
×

Kesal Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Pantura Ancam Tanam Pisang Di Ruas Jalan Nasional

Sebarkan artikel ini
Kondisi ruas jalan raya nasional di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates yang rusak dan berlubang.

petajatim.co, Sampang – Kekecewaan warga Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang benar-benar memuncak. Pasalnya kondisi ruas jalan nasional sudah sekian lama dibiarkan rusak dan berlubang, sehingga warga mengancam akan menanam pohon pisang di jalan yang berlubang dan tergenang air itu sebagai bentuk protes terhadap sikap pemerintah yang tidak memperhatikan kerusakan jalan tersebut.

Abdus Sakur, salah seorang warga Desa Batioh yang ditemui petajatim.co, mengatakan, para pengendara yang melintas merasa kesal, karena kerusakan jalan tersebut semakin lama tambah parah. Bahkan tidak sedikit pengendara motor yang mengalami kecelakaan akibat lubang jalan itu, terutama pengendara yang jarang melintas di jalan itu.

“Kondisi jalan yang berlubang itu cukup besar dan dalam, terutama di musim hujan sering tergenang air. Sehingga bagi pengendara yang tidak berhati-hati bisa berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan,” kata Abdus Sakur, Senin (6/4/2020).

Menurut dia, selain berlubang jalan juga bergelombang. Kadang sesama pengendara saling berebut jalan yang masih bagus untuk bisa menghindari lubang jalan, padahal tindakan itu sangat berisiko karena dapat membahayakan keselamatan pengendara itu sendiri.

“Jika ingin mencari ruas jalan Nasional yang rusak parah sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) mungkin yang paling parah dan membahayakan keselamatan pengendara ya di Desa Batioh ini,” ungkapnya.

“Jadi kami berharap agar dinas terkait segera melakukan perbaikan jalan itu. Kalau memang tetap tidak didengarkan maka kami terpaksa akan menanam pohon pisang sebagai tanda kalau jalan itu rusak,” ancam pria 31 tahun itu.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Sampang, Mohammad Haris mengatakan, jalan nasional di wilayah Pantura merupakan kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya.

Namun ia mengaku sudah melaporkan kepada BBPJN VIII Surabaya terkait dengan kerusakan jalan di lokasi tersebut, dan meminta agar bisa segera ada perbaikan. Tujuannya jalan bisa menjadi aman dan nyaman saat dilewati pengendara.

“Sebenarnya sudah dilakukan survei dan diukur, tetapi mengenai kapan akan dilakukan perbaikan jalan kami tidak tahu,” pungkasnya. (nal/her)