PETAJATIM.co, Sampang – Perkembangan jumlah pasien positif Covid – 19 di Kabupaten Sampang sudah mencapai 27 orang, 2 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 449 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 18 pasien.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sampang Djuwardi menjelaskan, bahwa pencegahan dan penanganan terhadap ODP, PDP dan pasien positif sudah dilaksanakan dengan ketentuan dan regulasi yang ada.
“Kami melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pemulasaraan jenazah Covid-19, tetapi tetap harus sesuai dengan ketentuan dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan,” jelas Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi (Kominfo) itu, di dampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Agus Mulyadi, Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Muhammad Zyn, dr Titin dan Ketua MUI KH Bukhori Maksum, Selasa (2/5/2020).
Pihaknya sudah mengikuti protap dan aturan yang ada pada penanganan Covid-19 , baik itu Orang Dalam Pantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) serta terhadap pasien yang terpapar positif corona.
“Kita bersandar pada payung hukum pertama adalah Undang-undang No 4 Tahun 1984, Tentang Penyakit Menular. kedua Undang-undang No 18 Tahun 2020, Tentang Kepengurusan Jenazah Muslim yang terinfeksi Virus Corona, serta Undang-undan No 6 tahun 2018, Tentang Kekarantinaan Kesehatan,” terangnya.
Lanjut Djuwardi, diminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh berita yang tidak benar yang tersebar di media sosial. Oleh karena itu ia mengimbau agar bijak dalam menggunakan medsos dan jangan telan mentah-mentah berita yang tidak jelas sumbernya.
“Jika menerima informasi yang tidak jelas di medsos, lebih baik konfirmasi langsung kepada Tim Gugus Tugas Covid-19. Sedangkan untuk yang bersifat teknis terkait penanganannya silahkan menghubungi tim medis dan apabila sifatnya penanganan secara keagamaan bagi pasien yang meninggal maka kami sudah menggandeng Ketua MUI Sampang KH Bakhori Maksum, tentang bagaimana prosesi pemakaman jenazah sesuai dengan ketentuan Agama Islam,” tandasnya. (tricahyo/her)
