PETAJATIM.co, Sampang – Peringkat Nasional Jangka Panjang Bank Bukopin dinaikkan menjadi ‘AA-(idn)’ dari ‘BBB+(idn)’ pada bulan Juli 2020 dan ditetapkan berada dalam Rating Watch Positif oleh Fitch Ratings Indonesia. Perusahaan pemeringkat kredit internasional yang telah mendapatkan penghargaan Top 3 Economic Forecaster Worldwide 2020 berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan dan memiliki 100 tahun pengalaman di lebih dari 20.000 entitas di seluruh dunia.
Sebagai informasi, rating ‘AA-(idn)’ dan predikat Rating Watch Positif dimaknai dengan perusahaan berkualitas dan sedikit lebih beresiko dibanding peringkat tertinggi yaitu AAA. Rating tersebut masuk dalam kategori Investment Grade dengan arti, perusahaan yang berada di peringkat minimal BBB- memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya.
Kenaikan peringkat PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) mencerminkan penilaian Fitch bahwa dukungan luar biasa dari Kookmin Bank (“Kookmin”, ‘A’/Negatif) akan datang jika dibutuhkan.
Penempatan Rating Watch Positif (RWP) mencerminkan keyakinan kami bahwa rencana akuisisi saham mayoritas di Bukopin oleh Kookmin akan memperkuat kendali bank berbasis di Korea tersebut terhadap Bukopin.
Setiap satu tahun sekali surat peringkat akan diperbaharui oleh Fitch Ratings dengan cara memonitor peringkat secara terus menerus. Menurut penilaian Fitch Ratings, kenaikan peringkat Bank Bukopin tahun ini membuktikan bahwa Kookmin Bank telah memberikan dukungan yang luar biasa untuk Bank Bukopin setelah PUT V menyerap proporsi saham yang menjadi haknya dan menyerap sisa saham yang tersedia, hingga kepemilikannya pasca PUT V menjadi 33,9% atau terbesar diantara pemegang saham lainnya.
Kookmin Bank yang masuk ke dalam Top 1.000 World Bank versi The Bankers dan sebagai pemegang saham pengendali yang memiliki peringkat lebih tinggi (‘A/Negatif’) di peringkat kredit skala internasional.
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono menyatakan bahwa kenaikan peringkat ini tidak lepas dari dukungan KB Kookmin Bank dan KB Financial Group.
“Kenaikan peringkat yang sangat cepat dari Fitch Ratings ini tentu saja disambut dengan positif, dan akan menjadi katalis bagi kami dalam meningkatkan kinerja ke depannya, tidak hanya dalam rangka menjaga peringkat yang baik tapi juga untuk memberikan nilai tambah yang optimal baik bagi shareholders dan stakeholders,” ujarnya.
Seperti diketahui, Bank Bukopin baru saja menyelesaikan PUT V pada akhir Juli lalu. Dari hasil PUT V tersebut komposisi pemegang saham Bukopin menjadi KB Kookmin Bank (33,9%), Bosowa Corporindo (23,4%), Pemerintah (6,37%), Publik (termasuk Kopelindo) di bawah 5% (36,33%).
Selanjutnya, Bank Bukopin akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan 25 Agustus 2020 dengan salah satu agendanya adalah Persetujuan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pemegang saham mayoritas, justru akan memperkuat eksistensi Bank Bukopin di perbankan nasional, bahkan dapat merambah regional dengan dukungan jaringan KB Financial Group, yang merupakan konglomerasi keuangan terbesar di Korea Selatan saat ini.
“KB itu berminat masuk ke Bukopin karena melihat akar kuat kita di segmen UMKM dan konsumer, termasuk pensiunan, sehingga tidak perlu kuatir, setelah KB tingkatkan investasinya justru akan diperkuat untuk segmen ritel ini. Core business kita serupa dengan KB, jadi dengan cerminan kesuksesan KB di Korea dalam segmen ritel, diharapkan Bukopin juga akan semakin pesat kemajuannya, demi kontribusi yang lebih baik di perekonomian nasional,” tutup Rivan.
Sekedar untuk diketahui, PT Bank Bukopin Tbk (“Bank Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP.
Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen Komersial. Sesuai dengan misi “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.
Per 31 Juli 2020, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank (33, 9%), Bosowa Corporindo (23,4%), Pemerintah (6,37%), dan Publik (termasuk Kopelindo) di bawah 5% (36,33%).
Bank Bukopin beroperasi di 24 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 175 kantor cabang pembantu, 162 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 834 unit ATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (red)