PETAJATIM.co, Sampang – Anggota DPRD Kabupaten Sampang Abdus Salam mendesak pemerintah daerah segera membangun breakwater atau pemecah gelombang di lepas pantai Kecamatan Ketapang. Sebab, tingginya gelombang laut bisa membahayakan keselamatan nelayan.
Bahkan, hampir setiap tahun selalu ada nelayan di Ketapang yang meninggal dunia akibat diterjang gelombang laut.
“Hampir satiap tahun ada kejadian nelayan yang meninggal dunia karena dihantam gelombang. Oleh sebab itu, kami minta Pemkab bisa segera membangun breakwater atau pemecah gelombang laut di Desa Ketapang,” tutur Abdus Salam, Sabtu (13/02/2021).
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, selain memakan korban jiwa. Gelombang tinggi di perairan Ketapang juga mengakibatkan bangunan tempat Pelabuhan dan Pelelangan Ikan (TPPI) di Desa Ketapang Daya rusak parah.
Selama ini, kata Abdus Salam, pihaknya sudah sering melaporkan kondisi tersebut kepada dinas terkait. Akan tetapi, hingga sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa akan dilakukan perbaikan.
“Atas nama masyarakat nelayan Ketapang. Kami berharap kepada bapak Bupati H Slamet Junaidi, bisa mengupayakan pembangunan breakwater dan perbaikan TPPI, supaya nelayan setempat bisa aman dan nyaman melakukan aktivitas,” kata Abdus Salam.
Menanggapi itu, Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengatakan, pembangunan Breakwater membutuhkan biaya atau dana besar. Sementara Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sampang kecil. Sehingga tidak akan mampu untuk membiayai itu.
Meski demikian, pihaknya akan mengupayakan bantuan dana dari pemerintah provinsi (Pemprov) dan pusat dan termasuk dana CSR dari perusahaan untuk membangun breakwater di pantai Ketapang.
Terkait dengan perbaikan tempat pelabuhan dan pelelangan ikan. Pihaknya akan memerintahkan dinas terkait untuk melakukan survei ke lokasi.
“Insa Allah kami upayakan. Mohon doanya,” ucap Slamet Junaidi.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru