PETAJATIM.co, Sampang – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sumber Payung Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang terus menyedot anggaran. Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menganggarkan Rp 8,1 miliar untuk proyek optimalisasi infrastruktur tersebut.
Sampai saat ini, proyek optimalisasi SPAM Sumber Payung belum dikerjakan karena proses lelang belum selesai. Tahapan lelang saat ini tidak ada jadwal.
Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengatakan, Optimalisasi SPAM Sumber Payung masuk dalam skala program prioritas pemerintah. Optimalisasi ini dilakukan guna memperluas pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga. Khususnya yang dari Robatal menuju Karang Penang.
“Proyek optimalisasi SPAM Sumber Payung itu berupa pengembangan pipa transmisi. Harapan kami sambungan rumah (SR) di Robatal dan Karang Penang terpasang tahun ini,” katanya, Sabtu (27/03/2021).
SPAM Sumber Payung Ketapang dibangun oleh pemerintah pada 2014 lalu dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Namun, sampai saat ini pendistribusian air bersih ke Karang Penang belum maksimal.
Karena itu, pemerintah berupaya memaksimalkannya dengan melakukan program pengembangan pipa transmisi. Pada 2018 pembangunan pipa transmisi di wilayah Robatal – Karang Penang dianggarankan Rp 1,2 miliar. Dan di 2019 anggaran pengembangan pipa transmisi meningkat Rp 2,6 miliar.
“Jika pipa transmisinya sudah dibangun dan tekanan aliran air sudah maksimal. Pengelolaan akan diserahkan dan dilimpahkan ke perusahaan daerah air minum (PDAM),” pungkasnya.
Sekedar informasi, data di LPSE Kementerian PUPR menyebutkan ada tujuh perusahaan yang mengejar proyek tersebut.
Penawaran harga sudah muncul. Urutan pertama ada PT Sumber Alam Sejahtera menempati dengan penawaran Rp 5.273.805.072, disusul PT Limar Bayu Utama diurutan kedua menawar Rp 5.368.457.877 dan diurutan ketiga ada perusahaan lokal Sampang yakni PT Haka Utama Sejahtera dengan nilai penawaran Rp 5.500.244.877.
Selanjutnya, diurutan keempat ditempati PT Rukun Jaya Madura Group yang menawar Rp 5.687.308.278, urutan kelima PT Raja Muda Indonesia Rp 6.306.085.679, keenam PT Tata Papan Sejahtera menawar Rp 6.911.257.422 dan diurutan ketujuh PT Kayla Indah Group asal kota Surabaya, Jawa Timur dengan penawaran Rp 7.927.794.449.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru