PETAJATIM.co, Sampang – Proses tender proyek rehabilitasi dan renovasi Sarana prasarana (Sarpras) sekolah di Kabupaten Sampang sudah selesai. Data di LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan, proyek dengan pagu anggaran Rp 33.371.016.000 itu dimenangkan PT Mari Bangun Nusantara.
Perusahaan asal kota Makassar Sulawesi Selatan itu menjadi pemenang lelang setelah melayangkan harga penawaran Rp 25.029.298.193 atas proyek tersebut. Sesuai jadwal di LPSE penandatanganan kontrak dilakukan pada 26 April 2021.
Berdasarkan penelusuran Petajatim.co. PT Mari Bangun Nusantara tercatat beberapa kali memenangkan proyek dari Kementerian. Diantaranya, pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika kabupaten Lombok Tengah senilai Rp 73 miliar, pembangunan rumah khusus kota Bima 2 dengan anggaran Rp 4 miliar dan proyek gedung Pascasarjana UIN Makassar dari Kementerian Agama senilai Rp 4.526.017.000.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Nor Alam menjelaskan, program rehabilitasi dan renovasi sarpras sekolah dari Kementerian PUPR langsung ditangani Balai Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Jawa Timur. Sementara Disdik Sampang tidak dilibatkan dalam program tersebut.
Sekolah penerima bantuan ditentukan melalui Data pokok pendidikan (Dapodik) yang diajukan sekolah. Biasanya program rehab tersebut paling banyak diberikan ke lembaga SD.
Nor Alam mengatakan, awalnya program tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tapi, setelah ada instruksi dari Presiden pelaksanaan program dilimpahkan ke Kementerian PUPR.
“Kami belum tahu kapan bantuan itu akan turun. Karena sampai sekarang belum ada surat pemberitahuan dari Kementerian,” katanya, Jumat (30/04/2021).
Nor Alam mengungkapkan, sarpras sekolah di Sampang banyak yang rusak terutama di lembaga SD. Mulai dari ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, UKS dan toilet atau MCK. Tingkat kerusakannya pun beragam, mulai yang hanya rusak ringan, sedang hingga berat
Berdasarkan rekapitulasi Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) SD 2021 tercatat sebanyak 1.941 ruang kelas SD dalam kondisi rusak. Perinciannya, rusak ringan 775, sedang 642 dan berat 524 lokal.
Kerusakan pada ruang guru ada 193 unit. Rinciannya, rusak ringan 94, sedang 58 dan berat 4. Perpustakaan ada 237 lokal meliputi rusak ringan 110, sedang 67, berat 60. Sementara ruang UKS yang rusak tercatat 93 lokal. Perinciannya rusak ringan 42, sedang 25 dan rusak berat sebanyak 23 ruangan.
“Setiap tahun program rehab atau perbaikan sekolah terus dilakukan. Tujuannya agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan maksimal, aman dan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengatakan, program rehabilitasi dan renovasi sarpras sekolah dari Kementerian PUPR merupakan kali kedua sejak dirinya menjabat sebagai Bupati. Program tersebut sangat membantu pemerintah daerah dalam menangani sekolah rusak.
Ia berharap agar proyek renovasi sekolah dari Kementerian PU ini dapat terlaksana dengan baik, kualitasnya sesuai ketentuan dan selesai tepat waktu.
“Sekolah penerima program rehab harus bisa lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Kami ingin Sumbar Daya Manusia (SDM) di Sampang ini bisa maju dan berkembang,” tandasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru