PETAJATIM.co, Sampang – Proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan dan Jembatan Lintas Selatan (JLS) yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang sudah mulai berjalan. Jasa konsultan manajemen konstruksi untuk proyek tersebut telah dilelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pagu anggarannya sebesar Rp 3 miliar.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengatakan proyek pembangunan jalan lingkar selatan dan jembatan lintas selatan merupakan program prioritas yang pembahasannya dimulai sejak 2019. Dua proyek tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan bisa rampung di 2022 mendatang.
“Insyaallah di 2022 sudah tuntas,” katanya Selasa (31/08/2021).
Bupati menjelaskan, jalan lingkar selatan akan dibangun sepanjang 7,4 kilometer. Pembangunan tersebut bertujuan agar nantinya truk-truk besar yang akan mendistribusikan barang ke Kabupaten Pamekasan dan Sumenep tidak lewat di dalam kota.
Kendaraan pengangkut barang tujuan Pamekasan Sumenep yang selama ini melintas di jalan Jaksa Agung Suprapto dialihkan ke jalan Desa Kaseran tembus ke jalan Makboel.
“Kami akan melakukan pengembangan kota dengan merubah jalan Wijaya Kusuma menjadi dua ruas jalan dengan bentuk melingkar, ditengahnya akan dibangun tugu atau monumen dan dipinggirnya ada taman,” terangnya.
Menurut dia, pembangunan jalan lingkar selatan sudah lama dirindukan masyarakat, jalan tersebut menjadi perhatian Pemkab karena akan menjadi urat nadi baru bagi perekonomian Sampang sekaligus mengurangi beban jalan dari kendaraan berat yang masuk ke jantung kota.
Sementara untuk proyek jembatan lintas selatan, merupakan perubahan dari rencana proyek pembangunan jembatan Serpang (Sreseh-Pangarengan).
“Kalau berharap proyek Serpang sepertinya tidak mungkin, karena butuh dana ratusan miliar, apalagi sampai sekarang Bangkalan belum melakukan pembebasan lahan,” katanya.
Bupati yang akrab disapa H. Idi itu menyampaikan bahwa anggaran proyek pembangunan jalan lingkar selatan dan jembatan lintas selatan dialokasikan dari dana pinjaman dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 204,5 miliar.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kementerian terkait yakni KemenPUPR dan kementerian Keuangan. Harapannya, program peningkatan moda transportasi di lintas Selatan Kabupaten Sampang segera terealisasi.
“Kami ingin Kecamatan Sreseh dapat terintegrasi dengan Kecamatan lain dengan optimal. Kalau proyek jembatan lintas selesai maka desa Marparan tidak akan terisolir lagi,” pungkasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru