PETAJATIM.co, Bangkalan – Ketua LSM Persatuan Pemuda (Perda) Bangkalan Gus Ipul menuding pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kelurahan Mlajah, Kecamatan Kota Bangkalan sangat janggal. Pasalnya belanja anggaran yang keluarkan diduga tidak sesuai dengan pagu yang telah ditetapkan.
“Saya menduga anggaran yang terserap di Kelurahan Mlajah janggal dan ditenggarai pengeluarannya banyak yang di mark up. Misalnya, pengadaan kendaraan sepeda motor Yamaha NMX nilainya mencapai Rp 38,7 juta, serta beberapa penggunaan anggaran yang dinilai melebihi pagu,” ungkapnya, Sabtu (18/12/2021).
Dia memblejeti sekitar 10 kegiatan yang di keluarkan oleh Kelurahan Mlajah, diantaranya belanja pembangunan gedung kantor Kelurahan Mlajah menelan dana Rp 191.700.000. Kemudian belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota sebesar Rp 175.450.000. Serta belanja alat/bahan pendukung PPKM Mikro nilainya Rp.87.000.000.
Penggunaan belanja Alat Tulis Kantor (ATK) mencapai Rp.56.845.900, belanja modal jalan lainnya Rp.49.369.346. Lalu belanja pengadaan kendaraan roda dua Rp 38.702.000. belanja modal alat kantor lainnya Rp. 32.802.050. Belanja peralatan komputer Rp 32.555.400, belanja penanganan dampak sosial Rp.24.000.000 dan belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor lainnya Kelurahan Mlajah sebesar Rp.21.075.000.
“Dari beberapa kegiatan belanja barang maupun pengadaan tersebut, kita menemukan indikasi pihak Kelurahan melakukan mark up anggaran. Sehingga perlu dilakukan audit agar benar-benar transparan,” tandasnya.
Sementara itu Lurah Mlajah, Muflih saat dikonfirmasi Petajatim.co terkait dengan temuan LSM tersebut berdalih tidak mengetahui pagu anggaran yang telah dibelanjakan. Mengingat dirinya menjabat sebagai Lurah baru beberapa minggu menggantikan Lurah sebelumnya.
“Jadi saya masih baru menjabat Lurah Mlajah. Sehingga tidak tahu secara rinci pagu APBD 2021 dikerjakan Lurah sebelumnya. Namun belanja yang di keluarkan semuanya sudah sesuai pagu,” kilah Muflih.
Dikatakannya bahwa dia belum genap satu bulan menjabat sehingga tidak paham dengan kegiatan yang telah dilaksanakan pejabat sebelumnya. Bahkan proses serah terima jabatan (Sertijab) hanya sebatas formalitas saja. Jadi memang belum ada kordinasi lebih jauh tentang yang ada di kelurahan sini, apalagi tentang anggaran APBD tahun 202.
Ketika diisinggung tentang pengadaan belanja motor Yamaha NMX sebesar Rp 38.702.000.00 tapi ia berdalih semua anggaran disetiap kelurahan sama.
“Ya ini mas motornya sudah saya pakei sebagai pengganti Lurah sebelumnya. Sebenarnya semua Kelurahan menurut saya pagu dan anggarannya sama, jadi memang segitu harganya,” bantahnya.
Penulis : Jamal
Editor : Heru