PETAJATIM.co, Sampang – Warga di Desa Asem Jaran Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang sudah lama mengeluhkan kerusakan infrastruktur jalan di desa tersebut. Pasalnya, kondisi ruas jalan utama ini sudah berlubang di beberapa lokasi.
Pantauan Petajatim.co, sekitar 500 meter jalan selebar 4 meter tersebut hampir tidak terlihat lagi aspalnya. Seluruh bagian jalan terlihat sudah hancur dan berlubang. Ironisnya, pada saat musim kemarau jalan ini berdebu sedangkan saat hujan turun jalan langsung berubah menjadi kolam dadakan.
Fendi, warga setempat, menuturkan kerusakan jalan tersebut sudah bertahun-tahun. Akan tetapi, hingga kini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan. Padahal status jalan ini merupakan jalan poros kabupaten.
“Di sepanjang jalan ini ada banyak lembaga pendidikan dan Pesantren. Bahkan ada pasar tradisional juga. Artinya akses ini cukup vital bagi masyarakat,” katanya, Kamis (5/1/2023).
Pria 32 tahun itu menyampaikan, kondisi jalan yang dahulu beraspal kini berlubang dan banyak kubangan. Bahkan, kedalaman lubang di depan rumahnya hampir 1 meter. Selama ini lubang jalan itu hanya ditutup menggunakan pasir situ. Akibatnya, ketika musim hujan seperti sekarang jalanan berlumpur. Kondisi itu tentu sangat menganggu kenyamanan berkendara.
“Rusaknya jalan ini yang pertama itu karena selama ini pemerintah tidak pernah melakukan pemeliharaan sehingga lubang yang dulunya kecil sekarang jadi besar. Kedua karena banyak kendaraan pengangkut material batu pertambangan yang tonasenya berat,” terangnya.
Jalan yang rusak parah tersebut juga dikeluhkan para pengendara. Seperti yang dikatakan Siti Aisyah (18). Siswi yang duduk di bangku SMP ini sering merasa khawatir dan takut saat melintas di jalan tersebut. Karena itu berharap, pemerintah bisa segera memperbaikinya.
“Jalannya berlubang dan licin, khawatir mau lewat kalau pas mau berangkat dan pulang sekolah. Saya berharap jalan ini bisa segera diperbaiki,” cetusnya.
Penulis : Zainal Abidin