EKONOMI DAN BISNIS

Achmad Musini : Santri Zaman Now Harus Mandiri Dan Punya Jiwa Entrepreneurship

202
×

Achmad Musini : Santri Zaman Now Harus Mandiri Dan Punya Jiwa Entrepreneurship

Sebarkan artikel ini
Direktur Air Minum Mineral Zain, Achmad Musini bersama anak dan istri.

PETAJATIM.co, Sampang – Status sebagai santri bukanlah sebuah halangan untuk bisa menjadi orang sukses. Banyak enterpreneur atau pengusaha muda yang lahir dari kalangan Pondok Pesantren (Ponpes).

Salahnya satunya, yaitu Achmad Musini atau yang akrab disapa Ustad Musini. Warga Desa Tlagah Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang itu dikenal sebagai seorang pengusaha sukses diusia muda.

Musini memiliki usaha produksi air minum mineral kemasan merk Zain. Usaha tersebut dirintisnya pada 2020 lalu. Meski baru berjalan 1 tahun. Namun, usahanya itu dapat dibilang cukup sukses karena produk air mineral Zain mampu bersaing dengan produk lain dipasaran.

Saat ini, Musini mempunyai tenaga kerja sekitar 20 orang. Setiap hari tempat usahanya mampu memproduksi ribuan air minum kemasan untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Kepada wartawan Petajatim.co, Musini mengutarakan, santri bukan hanya harus pintar ngaji dan membaca kitab kuning. Tapi juga harus bisa mandiri dan menjadi pengusaha sukses, sehingga menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

“Menjadi seorang pengusaha tidak harus sekolah tinggi-tinggi melainkan ada kemauan dan kemampuan. Jadi bukan karena uang saja, tapi juga karena kemauan yang kuat dan didukung kemampuan (skill) baru sukses,” ungkapnya, Jumat (06/08/2021).

Menurutnya, sebagai seorang santri jangan hanya mempelajari ilmu akhirat (agama) saja, melainkan ilmu dunia (bisnis) harus juga dipelajari dan dipahami. Bagaimana antara ilmu akhirat dan ilmu dunia balance atau seimbang, sehingga menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

“Kita harus meneladani Nabi Muhammad SAW, beliau adalah sosok entrepreneur sejati. 25 tahun dari usia hidup Rasulullah dijalani dengan berprofesi sebagai pengusaha sukses,” ujar alumni Pondok pesantren At-taroqqi Karongan Tanggumong Sampang itu.

“Kuatkan niat dan iman, jangan sampai iman kita tergadaikan gara-gara kita tidak memiliki uang dan usaha,” pesannya.

Menurut dia, pola pendidikan di Pondok Pesantren sangat mendukung untuk pengembangan kewirausahaan. Pendidikan pesantren menekankan santri untuk berjiwa mandiri, disiplin, jujur dan bermental baja. Nah, itu menjadi modal besar untuk melahirkan generasi santriprenuer.

Ditambah, saat ini banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren, bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren. Para pimpinan pesantren berhasil menumbuhkan dan menularkan bibit-bibit wirausaha.

Ia mengaku bahwa tantangan yang dihadapi santri zaman now dan generasi milenial ke depan cukup berat. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari kesempatan kerja hingga persaingan pasar bebas. Tapi itu bukan halangan. Sebab, santri telah memiliki semua persyaratan untuk bisa menjadi pengusaha sukses.

“Sejak dalam pesantren santri telah digembleng menjadi sosok yang tidak mudah menyerah melalui ilmu yang dipelajari dan berbagai tirakat yang selama mondok di pesantren,” pungkasnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru