POLITIK

Anggota DPR Baru Harus Bisa Membawa Aspirasi Rakyat

48
×

Anggota DPR Baru Harus Bisa Membawa Aspirasi Rakyat

Sebarkan artikel ini

 

 

petajatim.co, Jakarta – Hari ini, Selasa 1 Oktober 2019, sebanyak 575 wakil rakyat akan dilantik.  Setelah dilantik, sejumlah tugas berat telah menanti para wakil rakyat tersebut. Rakyat yang menitipkan mandat kepada mereka, tentu berharap seluruh wakilnya bisa menunjukkan kinerja yang baik dari capaian pendahulunya, dan bisa memahami apa yang diinginkan rakyat.

Harapan tersebut wajar, mengingat selama ini lembaga DPR, berdasarkan survey belum mampu memuaskan harapan publik. Indeks kepuasan publik terhadap DPR mencapai titik terendah.

Meski DPR telah melaksanakan tiga fungsi pokok, yakni fungsi legislasi atau pembuatan undang-undang, fungsi pengawasan dan penganggaran, kepercayaan publik terhadap lembaga ini sangat rendah. Artinya, DPR harus berupaya keras untuk mengoptimalkan  kinerjanya

Menurut pengamat kebijakan publik dari Sailendra Foundation JN Nugroho, jika kita merujuk pada hasil survey yang dilakukan oleh sejumlah lembaga berkompeten  (Alvara Research Center) yang dirilis pada tahun 2018, kinerja DPR termasuk kedodoran, berada di tiga terbawah lembaga yang kinerjanya tidak memuaskan bersama MPR dan Partai Politik.

Rendaknya kepuasan public dipicu oleh adanya kasus-kasus korupsi yang menyeret sejumlah oknum  anggota parlemen.

“ Tingkat kepercayaan publik terhadap anggota Dewan menukik tajam berada di titik terendah. Tak hanya kasus korupsi, namun dalam rapat paripurna pun banyak anggota dewan yang bolos. Kita tidak memungkiri kerja keras DPR juga telah membuahkan hasil, meski masih jauh dari harapan. Ini yang menjadi catatan agar anggota Dewan yang baru dilantik, harus mampu meyakinkan rakyat, tentunya dengan mengoptimalkan kinerjanya lebih baik lagi,” beber Nugroho kepada petajatim.co, di Jakarta, Selasa (1/9).

Diungkapkan Nugroho, public wajar kecewa, karena performa DPR di periode sebelumnya, sejumlah kebijakan yang dilakukan justru bertentangan dan tidak pro rakyat, semisal RUU KPK, RUU KUHP maupun RUU bermasalah lainnya yang akhir-akhir ini mendapat penolakan mahasiswa maupun elemen masyarakat lainnya, yang berujung meluasnya aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia maupun di Gedung DPR/MPR.

“ Kita tunggu seperti apa kinerja DPR mendatang, meski public mulai mengkhawatirkan komitmen sebagian wakil rakyat ini dalam mengemban amanah dan kepercayaan rakyat,” ujarnya.

 

Meski demikian, sebut Nugroho, harapan tinggi tetap perlu disematkan  ke pundak DPR yang baru. Kekurangan pada DPR sebelumnya, harus menjadi bahan koreksi untuk perbaikan.

(Jok)