PETAJATIM.CO || Sampang – Pada 2023 lalu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang membeli sebuah alat medis bernama Magnetic Resonance Imaging (MRI). Konon pengadaan alat medis tersebut menyedot anggaran sebesar Rp24 miliar.
Namun, kabarnya saat ini alat medis canggih tersebut tidak bisa digunakan karena eror. Padahal MRI milik RMSZ tersebut speknya lebih tinggi dari pada milik PHC Surabaya.
Humas RSUD dr Mohammad Zyn Amin Jakfar membenarkan terkait kerusakan MRI. Kerusakan alat medis tersebut sudah berjalan tiga hari.
“Iya benar, sudah tiga hari ini MRI eror dan tidak bisa digunakan untuk layanan kesehatan,” kata Amin Jakfar saat ditemui di rumah sakit, Senin (16/12/2024).
Pihaknya berusaha untuk segera memperbaiki alat medis tersebut. Perbaikan MRI hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli yang mengerti tentang alat tersebut.
“Insya Allah dalam minggu ini sudah ada penawaran untuk perbaikan. Kemungkinan perbaikan butuh waktu 1 minggu karena masih menunggu teknisi dan sperpat yang indent,” ujarnya.
Ditanya terkait penyebab kerusakan MRI? Amin mengaku tidak tahu dan tidak bisa memprediksi.
“Yang namanya kerusakan alat medis itu tidak bisa diprediksi. Tapi pada intinya kondisi itu tidak memengaruhi terhadap pelayanan di rumah sakit,” ujar Amin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sampang Moh. Iqbal Fatoni mengaku sudah mendengar informasi terkait kerusakan alat MRI milik RSUD dr. Mohammad Zyn.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meminta pihak rumah sakit untuk segera memperbaiki alat medis tersebut.
“MRI ini sangat penting karena dapat membantu pasien yang seharusnya dirujuk ke Surabaya cukup ditangani di Sampang,” kata Fafan.