petajatim.co, Sampang – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sampang menyalurkan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pengeboran sumur pertanian di dua titik di Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, senilai Rp 50 juta per titik.
Bantuan pengeboran sumur pertanian tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian BRI terhadap masyarakat dalam pengolahan lahan pertanian di Desa Bira Timur. Sehingga diharapkan bantuan itu dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani setempat.
Camat Sokabanah, Achmad Firdauzi saat dikonfirmasi, menyatakan, Desa Bira Timur merupakan desa yang telah berhasil membudidayakan tanaman melon dengan berbagai macam jenis. Bahkan hasil panen tahun ini mencapai 25 ton Melon yang dikelola oleh empat Kelompok Tani (Poktan).
“Meski lahannya subur, namun desa itu merupakan daerah yang kurang debit airnya. Sehingga para petani kebingungan untuk mengairi lahan pertaniannya, karena kesulitan untuk mendapatkan air. Alhamdulillah kini permasalahan air sudah teratasi dengan adanya pengeboran sumur di 2 titik bantuan dana CSR dari BRI,” ungkap Achmad Firdauzi, Selasa (26/11/2019)
Firdauzi menerangkan, sebenarnya produk unggulan di desa itu tidak hanya buah melon saja yang dikembangkan. Tetapi tanaman lainnya seperti bawang, timun, maupun klengkeng juga tengah dikelola sebagai tanaman unggulan. Mengingat pengembangan sektor pertanian jika dikelola dengan baik maka akan dapat menopang ekonomi masyarakat
“Kami atas nama warga Desa Bira Timur mengucapkan terima kasih kepada BRI dan Bapak Bupati H Slamet Junaidi, berkat kepeduliannya terhadap para petani setempat dengan memberikan bantuan pengeboran sumur pertanian tersebut, ” ucapnya.
Sementara itu Bupati Sampang, Slamet Junaidi yang hadir langsung saat penyerahan bantuan dana CSR BRI di Desa Bira Timur, menyatakan, bahwa sejak awal dirinya dilantik memang menginstruksikan agar dana CSR dari perusahaan yang ada di Sampang harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.
Bahkan ia dulu sempat mengancam jika tidak mau mengeluarkan dana CSR lebih baik keluar dari Sampang. Terbukti sejumlah dana CSR mulai disalurkan oleh perusahaan-perusahaan itu secara nyata dalam kegiatan yang bersifat untuk kepentingan publik.
‘Saya berharap bukan hanya Desa Bira Timur yang sudah berhasil mengembangkan budidaya buah melon. Namun desa-desa yang lain juga termotivasi dan terinspirasi untuk mengembangkan berbagai produk unggulan yang ada di desanya masing-masing, sehingga menjadi komoditas andalan dalam menopang roda perekonomian di desa tersebut, ” jelas H Idi sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, jika setiap desa mampu memproduksi produk unggulan baik itu di sektor pertanian, perkebunan maupun usaha kerajinan dengan kualitas bagus, sehingga mampu bersaing di pasaran. Ia berjanji akan membantu pemasarannya di luar Kabupaten Sampang dengan jalan menghubungkan dengan relasi bisnisnya di Jakarta.
“Saya optimis bila sektor pertanian, perkebunan maupun usaha kerajinan dikelola dengan baik serta di bantu oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Maka hasil produksinya mampu bersaing di pasaran, bahkan saya pun siap membantu pemasarannya dengan mengajak relasi bisnis saya di Jakarta, ” tandasnya. (tricahyo/her)
