petajatim.co, Sampang – Langkah konkrit Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam upaya mengentaskan program kemiskinan tidak hanya sekedar duduk dibelakang meja. Namun dia turun kebawah karena ingin melihat langsung kondisi rakyatnya tanpa harus ditutup-tutupin oleh pihak terkait.
Bersama Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra dan Dandim 0828/Sampang Letkol Arm. Mulya Yaser Kalsum, kembali melaksanakan kegiatan turun ke desa untuk menyalurkan bantuan sembako pada warga miskin dan kaum dhuafa, Selasa (05/05/2020).
Dari hasil blusukan ke berbagai pelosok desa itu, Orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Sampang menemukan warga miskin yang tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Warga miskin tersebut bernama Burinten (70) dan Rati’a (62) warga miskin asal Dusun Jelbut, Desa Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates.
Kepada Bupati, Rati’a menuturkan, bahwa selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Mendengar pengakuan warganya tersebut, Bupati yang akrab disapa H. Idi itu tentu saja merasa kecewa sehingga langsung meminta keterangan dari Kepala desa (Kades) setempat dan Camat terkait dengan persoalan tersebut.
Keterangan dari Kades, Rati’a tidak bisa mendapatkan bansos disebabkan karena terkendala dengan KTP dan Kartu Keluarga (KK). Namun saat ini pembuatan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) tersebut sudah diproses.
“Jadi selama ini Desa dan Kecamatan kemana saja. Kenapa Ibu Rati’a kok tidak dibuatkan KTP dan KK, padahal dokumen itu penting sebagai syarat pengajuan bansos,” tegur H. Idi dengan nada kecewa.
Slamet Junaidi menyampaikan, hari ini pihaknya bersama Kapolres dan Dandim mengunjungi dan menyalurkan bantuan sembako kepada warga miskin di tiga lokasi. Yakni di Desa Gunung Eleh, kecamatan Kedungdung, Desa Bira Tengah, Sokobanah, dan terakhir di Desa Kembang Jeruk, Banyuates.
Selaku pimpinan pemerintah daerah, pihaknya berupaya hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Terutama warga miskin yang selama ini belum tersentuh program pemerintah.
“Setiap hari selama bulan puasa ini kita akan turun ke desa-desa untuk silaturahmi sekaligus menyalurkan bantuan. Kami ingin tahu langsung seperti apa kondisi atau keadaan masyarakat di bawah,” katanya.
Politikus Partai NasDem itu mengakui, masih banyak warga miskin di Kota Bahari yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Penyebabnya pendataan yang dilakukan dinas terkait kurang maksimal.
Ia memerintahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang agar bersinergi dalam mendata masyarakat miskin yang berhak mendapat bantuan. Sehingga program bansos berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
“Alhamdulillah Sampang mendapatkan tambahan kuota sebanyak 16 ribu Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos). Karena itu saya pastikan warga miskin seperti Ibu Burinten dan Rati’a ini akan tercover,” pungkasnya. (nal/her)