PETAJATIM.co, Sampang – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang berencana akan mengevaluasi target pendapatan asli daerah (PAD) retribusi pasar hewan Omben Kecamatan Omben. Itu dilakukan karena selama ini capaian retribusi pasar tersebut minim dan jauh dari target.
Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang Rosul mengatakan, target PAD yang dipatok untuk pasar hewan Omben terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Itu diketahui setelah pihaknya beberapa melakukan kroscek ke pasar tersebut.
Ia mengungkapkan, setiap hari pasaran pihaknya menargetkan sebanyak 300 ekor sapi masuk ke pasar hewan Omben. Tetapi, setelah dicek dan dihitung jumlah sapi yang masuk tidak banyak. Karena itu, tahun depan pihaknya berencana untuk mengevaluasi target PAD pasar hewan tersebut.
“Evaluasi ini penting dilakukan agar PAD pasar tradisional di Sampang bisa mencapai target,” kata Rosul, Rabu (25/08/2021)
Diberitakan sebelumnya, Pendapatan asli daerah (PAD) sektor retribusi pasar tradisional di Kabupaten Sampang memprihatinkan. Per Juli 2021, PAD pasar baru tercapai Rp 2,5 miliar atau 39 persen dari target Rp 6,445 miliar.
Dari 26 pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah daerah. Terdapat tiga pasar dengan capaian PAD terendah. Yakni, Pasar hewan Omben dari target Rp 160.420.000 realisasinya Rp 21.832.000 (13,63 persen), Pasar Karang Penang target Rp 210.816.000 terealisasiealisasi 62.946.000 (29,86 persen), dan Pasar Sentol Kedungdung dari target Rp 289.110.000 realisasinya hanya Rp 88.300.000 atau 30,54 persen.
Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berkepanjangan disebut-sebut sebagai penyebab utama minimnya capaian PAD pasar tradisional di Kota Bahari.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru