PERTANIAN

Dampak Banjir Sampang, 309 Ha Lahan Padi Terancam Gagal Panen

85
×

Dampak Banjir Sampang, 309 Ha Lahan Padi Terancam Gagal Panen

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, Suyono

PETAJATIM.co, Sampang – Akibat curah hujan yang sangat tinggi di Kabupaten Sampang menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir, sehingga berimbas terhadap lahan pertanian terancam gagal panen.

Pelaksana Tugas (Plt ) Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Sampang, Suyono menyampaikan, ada sekitar 309 hektare lebih lahan petani di dua kecamatan yang terdampak banjir. Tanaman para petani ini terendam dalam genangan air yang cukup tinggi sehingga para petani terancam tidak dapat menikmati hasil panen.

“Akibat dari banjir tersebut ada sekitar 309 hektare lahan petani terendam luapan air Kali Kamoning dan Sungai Panyiburan, yaitu dari Kecamatan Jrengik tercatat 92 hektare, kemudian Kecamatan Sampang ada 217 hektare,” ujar Suyono, Jumat, (18/12/2020).

Kemudian Suyono menambahkan, saat ini pihaknya belum dapat mengerahkan tim petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan pengamat hama penyakit (PPOPT-PHT) bersama dengan penyuluh dan mantri tani untuk melakukan monitoring di lapangan.

Pihaknya baru dapat melakukan monitoring dan menaksir kondisi rusaknya tanaman para petani di dua kecamatan tersebut ketika air sudah surut.

“Pantauan sementara lahan petani yang terendam sementara tidak mengalami masalah, karena tanaman tersebut sudah berusia 17 hari,” ungkapnya.

“Kami tegaskan, tingginya genangan air yang merendam lahan pertanian tersebut tidak akan berdampak pada tanaman. tidak ada masalah karena mereka baru menabur dan umurnya sudah berusia 17 hari, dan tanamannnya masih masa pertumbuhan vegetatif nanti 3-5 hari kedepan itu sudah normal lagi,” tegasnya.

Lanjut Suyono, apabila nanti benar ada tanaman yang rusak atau terancam gagal panen, pihaknya baru akan melaporkan hal ini kepada Bupati Sampang untuk kemudian dilanjutkan ke Menteri Pertanian.

“Kita nunggu dulu, kalau memang itu mengalami kerusakan, akan kita laporkan ke bapak Bupati, kemudian ke Menteri Pertanian. Yang kita lakukan biasanya meminta bantuan benih padi untuk bisa tanam ulang sehingga dapat membantu beban mereka,”paprnya.

Diharapkan kepada masyarakat  yang lahannya terdampak banjir agar tidak panik karena menurutnya saat ini masih dalam masa pertumbuhan vegetatif.

“Jadi tidak usah panik, ditunggu saja kalau memang tanaman di sana itu rusak atau mungkin masa setelah pasca banjir ini ada serangan hama dan sejenisnya, silahkan laporkan kepada dinas pertanian, dan kami akan segera menindaklanjutinya demi ketahanan pangan di Kabupaten Sampang,” pungkasnya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru