UKM

Relokasi PKL Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ke TRK Telan Dana Rp 1 M Tuai Kontroversi

185
×

Relokasi PKL Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ke TRK Telan Dana Rp 1 M Tuai Kontroversi

Sebarkan artikel ini
PKL yang sedang berjualan di Stadion Gelora Bangkalan (SGB)

Petajatim.co, Bangkalan – Anggaran dana untuk pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ke Taman Rekreasi Kota (TRK) cukup besar. Dana relokasi PKL yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan mencapai Rp1 miliar bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) 2020.

Namun sejumlah PKL merasa kecewa, karena mereka tidak pernah dilibatkan sama sekali, bahkan tidak ada sosialisasi dalam proses pemindahan lahan didepan SGB tersebut. Sehingga tanpa adanya koordinasi dari Pemkab Bangkalan malah langsung merelokasi semua PKL di SGB dipindahkan ke belakang TRK.

Margono mewakili PKL yang lain mengungkapkan, pihaknya merasa kecewa dengan pernyataan Jumhur di beberapa media bahwa semua PKL setuju dengan pemindahan lokasi tersebut. Padahal kenyataannya semua pedagang baik yang berjualan di depan, samping sisi Selatan SGB tidak pernah diajak duduk bareng untuk membahas proses relokasi ke TRK.

“Kami bersama 12 PKL belum pernah menyatakan setuju untuk direlokasi, apalagi selama pandemi Covid 19 sepi pembeli. Jika nantinya dipindah ke bagian belakang kami khawatir semakin tidak ada pembeli yang datang karena lokasinya tidak strategis,” ungkap Margono di aminkan juga oleh rekan-rekan PKL lainnya, Senin (2/11/2020).

Ia mengakui, bahwa para PKL hanya sebatas numpang lahan, tetapi dia mengingatkan jangan lantas rakyat kecil seperti mereka hanya dijadikan obyek penderita demi mengelontorkan dana Rp 1 miliar untuk merelokasi pedagang kecil.

“Jika memang benar anggaran dana Rp 1 miliar untuk pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid 19, seharusnya kami para pedagang kecil yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena kami paling terasa imbas dari wabah corona tersebut, akibat sepi pembeli membuat kondisi pedagang kecil makin terburuk,” tandasnya dengan nada sedih.

Penulis : Jamal
Editor : Heru