PETAJATIM.co, Sampang – Gelaran turnamen internal Asosiasi kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kabupaten Sampang yang digelar di lapangan Wijaya Kusuma resmi dihentikan, Jumat (25/12/2020).
Keputusan tersebut diambil oleh panitia menyusul terjadinya kericuhan antara pemain dengan suporter dalam debut pertandingan Putra Banyuates melawan Barbara Fc.
Menager Putra Banyuates Joko Santoso menuturkan, kericuhan pertandingan terjadi pada menit ke 27 di babak pertama. Saat itu, timnya dalam posisi menang dengan skor 1 0.
Pada menit ke 25 pemainnya melakukan pelanggaran. Saat wasit ingin mengganjar kartu kuning, Beberapa suporter dari Barbara Fc berlari ke lapangan mengejar dan memukuli pemain Putra Banyuates. Bahkan, tim official pelatihan yang berusaha melerai juga ikut dipukuli.
“Ada lima pemain kami dan satu tim official yang cidera dan luka-luka karena kena pukul oleh suporter lawan,” tutur Joko.
Pihaknya menyayangkan ketidak tegasan dari panitia pelaksana dalam menerapkan semua peraturan yang dibuat. Salah satunya, terkait dengan larangan membawa penonton atau suporter ke dalam stadion.
“Aturannya semua club yang bertanding di turnamen ini tidak boleh membawa suporter atau penonton. Tapi, sepertinya hari ini peraturan itu tidak berlaku,” ucapnya.
Dirinya berharap pihak Askab PSSI Sampang bisa mengevaluasi pelaksanaan turnamen internal tahun ini. Terutama masalah keamanan di dalam maupun di luar lapangan. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
“Kami harap panitia bisa tegas menyikapi kejadian ini yakni dengan mengeluarkan sangsi tegas pada Barbara Fc. Terus terang kami sangat dirugikan atas kericuhan yang terjadi,” tutup Joko.
Sementara itu, Ketua Askab PSSI Sampang Mohammad Faruk meminta maaf kepada Manager, tim official dan seluruh punggawa atau pemain Putra Banyuates atas kericuhan yang terjadi.
Pihaknya juga mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan kompetisi sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
“Kami minta maaf ke semuanya. Kejadian itu diluar nalar kami. Karena pada dasarnya turnamen ini disepakati tanpa suporter atau penonton,” ucap Faruk.
Faruk menyampaikan, Turnamen ini digelar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim sepak bola dan mengobati kerinduan para pemain yang lama vakum akibat pandemi Covid-19.
Sebelum kompetisi bergulir. Pihaknya telah membuat kesepakatan bersama seluruh management club sepak bola yang akan berlaga di turnamen internal Askab PSSI 2020. Ada sejumlah peraturan dan syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi oleh peserta turnamen. Antara lain, setiap peserta yang bertanding harus menerapkan protokol kesehatan dan tidak boleh ada suporter.
Sebelum kick off babak pertama dimulai panitia sudah meminta agar penonton keluar dari area stadion. Pihaknya tidak tahu itu suporter darimana. Sebab, Putra Banyuates dan Barbara Fc sama-sama mengaku tidak membawa suporter.
Pihaknya mengakui jika turnamen tersebut tidak mengantongi izin resmi keramaian dari Polres Sampang. Namun, sebelumnya panitia sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada tim gugus tugas Covid-19 kabupaten Sampang. “Upaya yang kita lakukan sudah maksimal meskipun memang belum ada komunikasi dengan Polres,” ujar anggota DPRD Sampang itu.
“Semua pihak akan kita panggil untuk dimintai keterangan atas kericuhan yang terjadi. Kalau nantinya Barbara Fc terbukti melanggar. Maka akan ada sangsi dari komisi disiplin PSSI, sangsi minimal Rp 10 juta dan larangan mengikuti kompetisi sepak bola yang digelar ASKAB PSSI selama 2 tahun,” pungkasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru