PETAJATIM.co, Sampang – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang tahun ini menjalankan program pemeliharaan halte. Tapi dari sekian banyak halte yang ada, hanya lima yang akan dilakukan pemeliharaan.
Padahal berdasarkan pantauan di lapangan. Hampir semua halte kondisinya kotor dan rusak karena tidak terawat. Kondisi terparah yaitu halte di jalan Diponegoro Kecamatan Sampang, tepatnya di sebelah barat SMAN 3 Sampang.
Tiang halte di lokasi tersebut bengkok dan banyak coretan cat pilok yang mengotori tembok dan kaca halte. Kondisi tersebut sudah berjalan hampir dua tahun.
Kepala Dishub Sampang Aji Waluyo melalui Kasi Teknis Sarana Prasarana (TSP) Jalan Heri Budiyanto membenarkan, tahun ini instansinya mempunyai program pemeliharaan halte. Lima halte yang akan dilakukan pemeliharaan yaitu halte di Kecamatan Camplong, jalan Diponegoro, Syamsul Arifin, Jrengik dan Torjun.
“Tidak semua halte mendapat program pemeliharaan, hanya yang prioritas saja, karena anggarannya minim,” katanya, Jumat (14/08/2020).
Heri mengatakan, halte di Sampang berjumlah 14 titik tersebar di Kecamatan Sampang, Camplong, Torjun, Tambelangan, Robatal, Ketapang, dan Banyuates. Ia tidak menampik jika banyak helte yang kotor dan rusak sebab sejak 2018-2019 Dishub tidak menjalankan pemeliharaan karena pengajuan program selalu ditolak oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Program pemeliharaan halte akan dikontraktualkan dengan pihak ketiga. Program akan dimulai akhir Agustus 2020 nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Sampang Nasafi berharap agar program pemeliharaan halte berjalan maksimal. Sehingga halte bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi penumpang yang sedang menunggu kendaraan angkutan umum di pinggir jalan.
“Warga tidak akan mau menunggu angkot di halte yang kotor dan mau roboh,” tandasnya. (nal/her)