EKONOMI DAN BISNISUKM

Dorong Pelaku UKM Naik Kelas

35
×

Dorong Pelaku UKM Naik Kelas

Sebarkan artikel ini

Potensi usaha kecil menengah (UKM) di daerah sejatinya cukup besar. Tapi sayang, belum tergarap secara maksimal. Entrepreneurs Organization (EO) Indonesia East berusaha mengoptimalkan UKM dengan berinteraksi langsung dengan pelaku usaha di daerah.

Pekan lalu 15 pengusaha anggota EO dari dalam maupun luar negeri menyempatkan berkunjung ke Pemkab Probolinggo dan bertemu dengan pebisnis setempat.

’’Kami apresiasi kegiatan Pemkab Probolinggo yang positif. Berlomba mencari investasi untuk memajukan daerah. Openness atau keterbukaan daerah harus seperti ini,’’ kata Komite Integrasi EO Indonesia East Anthony Utomo kemarin.

Pihaknya mencermati, UKM tidak hanya berada di Surabaya dan Jakarta. Tapi, di luar itu potensinya luar biasa. ’’Yang jadi masalah, mereka harus scale-up. Untuk itu, mentalitas dan organisasi harus dipersiapkan. Tidak bisa mengandalkan jual ke tetangga,’’ katanya.

Sejalan dengan itu, kesiapan peningkatan daya saing dan interaksi harus sering dilaksanakan. Dengan demikian, pelaku usaha bisa terinspirasi. ’’EO cetuskan mentorship. Bentuknya, pengusaha yang sudah matang diperbantukan ke UKM yang berpotensi. Nanti kami bina,’’ papar direktur PT Utomodeck Metal Works itu.

Saat mau naik kelas, para pelaku usaha UKM tersebut sudah siap. Sebagai pelaku usaha, ada empat yang harus disiapkan. Yaitu, 4P yang mencakup product, place, price, dan promotion. Nah, yang kelima adalah purpose. Jadi, berbisnis harus punya tujuan.

’’Kalau bicara perusahaan besar kan melihat itu. Manajemen mutu dan kualitas harus diperhatikan,’’ ucapnya.

Kegiatan itu diikuti 15 pengusaha yang tergabung dalam EO. Tujuh di antaranya delegasi EO dari luar negeri. Di antaranya, Malaysia, Filipina, Singapura, Australia, dan Kanada.

’’Sektor IT yang paling banyak diperbincangkan. Sejauh mana Probolinggo menerapkan smart city dan kesiapan IT untuk mengontrol pelaksanaan proyek yang dibiayai APBD,’’ lanjutnya.