KINERJA

Empat Kabupaten Terdampak Banjir, Kajati Kalbar Pantau Pendistribusian Lima Truk Sembako

45
×

Empat Kabupaten Terdampak Banjir, Kajati Kalbar Pantau Pendistribusian Lima Truk Sembako

Sebarkan artikel ini
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat (Kalbar) Masyhudi tengah menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang tedampak banjir.

PETAJATIM.co, Kalbar – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat (Kalbar) Masyhudi bersama jajaran memantau langsung lima truk sembako dan obat-obatan untuk didistribusikan ke warga yang terdampak banjir di empat Kabupaten yang terjadi sejak tiga pekan terakhir dengan ketinggian satu meter bahkan hingga tiga meter.

“Ya kami kirim bantuan berbagai kebutuhan pokok, mulai dari beras, mie instan, makanan ringan dan lainnya, serta berbagai obat-obatan ini. Ada empat kabupaten terdampak banjir, yakni Kabupaten Sintang, Melawi, Sekadau dan Sanggau,” ungkap Masyhudi saat melepas keberangkatan lima truk pengangkut sembako di Pontianak.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11/11) Masyhudi menjelaskan, bantuan sembako dan obat-obatan itu merupakan kumpulan dari sumbangan atau gotong royong para Persatuan Jaksa Indonesia, jajaran Kejati Kalbar, serta inisiasi dari Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD), hingga terkumpul sebesar Rp 380 juta, lalu kemudian dibelikanlah berupa sembako dan obat-obatan.

“Bantuan yang kita kumpulkan bersama-sama terpusat pada rasa peduli atas musibah banjir yang menimpa saudara-saudara kita yang berada di empat kabupaten itu, sehingga melumpuhkan aktivitas masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang mengungsi karena pemukimannya ikut terendam karena banjir itu,” tuturnya.

“Dalam penyaluran sembako ini, selain kami salurkan sendiri juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di empat kabupaten, termasuk untuk dapur umum bagi masyarakat yang mengungsi karena terdampak banjir tersebut,” ujarnya.

Dia berharap dengan bantuan sembako dan obat-obatan itu bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, karena banjir telah melumpuhkan aktivitas masyarakat di empat kabupaten tersebut.

Data BPBD Sintang, bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan, sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut, dan dua warga dilaporkan meninggal dunia, 32 titik tempat pengungsian, serta 24 dapur umum.

Tercatat 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 3 meter, lima unit jembatan rusak berat dan beberapa sarana prasarana lainnya juga terdampak.

Masih tingginya muka air yang merendam wilayah termasuk ruas jalan nasional menyebabkan mobilisasi terhambat. Beberapa gardu PLN juga masih terendam sehingga ada wilayah yang masih tidak dapat dialiri listrik. Selain itu, salah satu penyedia layanan sinyal telekomunikasi juga belum sepenuhnya lancar akibat menara BTS terendam banjir.

Pemkab Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021.

Penulis : Rika Nengsih
Editor : Heru