LINGKUNGAN

Fasum Taman Kota Kerap Dicuri, Bukti Rasa Memiliki Warga Sampang Rendah

125
×

Fasum Taman Kota Kerap Dicuri, Bukti Rasa Memiliki Warga Sampang Rendah

Sebarkan artikel ini
Taman Wiyata di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang Sampang Kota terlihat asri dan hijau.

PETAJATIM,co, Sampang  – Pembenahan sejumlah fasilitas umum (fasum) taman kota terus digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, tidak hanya sebagai program penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH), tetapi juga untuk mempercantik keindahan Kota Sampang.

Namun sayangnya, pembangunan sarana dan prasarana (sarpas) pendukung taman kota tersebut tidak diimbangi dengan tingkat kesadaran rasa memiliki masyarakat. Terbukti beberapa kasus pencurian fasilitas umum dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Beberapa fasum yang kerap dijarah tangan-tangan jahil, antara lain di Taman Bunga depan Kantor Pemkab di Jalan Jamaluddin, Taman Wijaya Kusuma di Jalan KH Wahid Hasyim serta Taman Wiyata di Jalan Imam Bonjol.

Padahal keberadaan taman kota tersebut selain sebagai arena bermain bagi anak-anak, juga menjadi tempat rekreasi dan berkumpulnya keluarga yang murah meriah. Mengingat penataan tanaman dan bunga serta fasilitas pendukung dibenahi dengan baik.

Kabid Konservasi, Rehabilitasi, Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang Imam Irawan mengaku kecewa dengan ulah oknum masyarakat yang tidak mempunyai kesadaran untuk menjaga fasilitas publik, karena beberapa sarpas fasum itu dihilang atau dicuri.

“Kami tidak habis pikir dengan ulah oknum masyarakat yang mencuri sejumlah fasum taman kota tersebut. Padahal Pemerintah telah bersusah payah membangun taman itu untuk kepentingan mereka, agar kota menjadi indah dan dapat meningkatkan sektor ekonomi. Karena sebagai pusat keramaian banyak pedagang kaki lima berjualan sekitar taman,” ungkap Rawan Senin (21/12/2020).

Irawan menjelaskan, beberapa fasum yang hilang antara lain mesin pompa air, bahkan berselang satu pekan kemudian kursi besi yang berjejer di luar taman sebanyak dua unit juga dijarah.

“Hilangnya pada tahun baru lalu, saya sendiri tidak habis pikir padahal kursi tersebut sudah paten artinya tidak dapat diangkat,” kata Iir sapaan akrabnya dengan nada kesal.

Menurutnya, aksi pencuri yang tergolong nekat itu, yakni dengan cara mencongkel besi yang melekat di alas, lalu digergaji.

“Sepertinya mereka telah mempelajari terlebih dahulu situasi setelah dinilai aman, lalu mengambilnya dengan samar, berdiri di pinggiran taman dan ada kesempatan baru dibawa kabur kursi besi yang cukup berat tersebut” paparnya.

Dia juga menyampaikan, di Taman Wijaya tidak luput dari penjarahan, yakni mesin pompa air berikut penampungannya atau profil tank. Termasuk bunga hias untuk mempercantik taman sebagian sudah ludes digondol maling.

Demikian pula Taman Wiyata di Jalan Imam Bonjol, pencuri mengincar mesin pompa air dan profil tank.

“Maling yang mencuri bunga cukup paham tentang tanaman, karena yang diambil adalah bunga Bugenvil memiliki lebih dari tiga warna saat berbunga. Modusnya dengan mencabut tanaman itu satu persatu tidak sekaligus agar terlihat samar,” terangnya.

Menyikapi maraknya aksi pencurian fasum tersebut, maka pihaknya akan menambah jumlah lampu sorot di lokasi yang berpontesi di curi orang. Mengingat barang di curi berada ditempat gelap sehingga sulit dipantau.

“Kami juga akan memasang kamera CCTV di Taman Wiyata agar pemantauan lebih maksimal, meskipun sudah penjagaan tapi para pencuri mengambilnya diluar jam jaga petugas,” katanya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru