KINERJA

Hasil Hearing Komisi III Terungkap, Sejak Awal Dibangun Jembatan Tase’an Tuai Masalah

36
×

Hasil Hearing Komisi III Terungkap, Sejak Awal Dibangun Jembatan Tase’an Tuai Masalah

Sebarkan artikel ini
Komisi III DPRD Sampang saat melakukan hearing dengan dinas PUPR terkait proyek jembatan Tase'an, Kecamatan Sampang.

petajatim.co, Sampang – Komisi III DPRD Sampang sesuai dengan janjinya melakukan hearing atau dengar pendapat dengan sejumlah pihak, terkait persoalan proyek jembatan Tase’an yang menghubungkan Desa Pasean – Panggung, Kecamatan Kota, Rabu (30/10/2019).

Proyek senilai Rp 712 juta bersumber dari APBD Sampang 2019 itu sempat menyedot perhatian publik. Karena dalam proses pengecoran kepala jembatan (abutmen) tidak sepenuhnya menggunakan batu coral tapi ada batu pondasi yang dipasang dalam bakisting abutmen tersebut. Sehingga dinas meminta pihak tekanan agar membongkar pekerjaan itu karena tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Dalam dengar pendapat tersebut, Komisi III meminta keterangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Direktur CV Pulau Garam sebagai rekanan yang mengerjakan proyek itu. Selain itu juga di hadirkan Konsultan Pengawas dari CV Global Design, 2 orang pelaksana dan warga setempat.

Fahrur Rozi, warga Desa Pasean yang ikut hearing menuturkan, persoalan mengenai proyek tersebut cukup banyak. Pertama, tidak ada informasi atau sosialisasi kepada warga setempat, baik dari dinas terkait maupun pihak pelaksana.

Padahal, menurut dia sosialisasi itu penting dilakukan agar warga bisa mengetahui kalau di desanya akan ada pembangunan jembatan. Sehingga, warga bisa ikut membantu mendukung pelaksanaan proyek itu.

“Minimal pamitan dulu lah ke warga sebelum pengerjaan dimulai. Adat orang Madura kan seperti itu,” ucapnya.

Kemudian, sejak proyek itu dikerjakan, aktivitas warga setempat menjadi terganggu. Pasalnya, jembatan sementara yang dibangun rekanan tidak layak dan bisa membahayakan keselamatan pengendara. Padahal, jembatan itu merupakan akses utama warga.

“Jembatan sementara hanya terbuat dari bambu. Sudah banyak pengendara motor yang jatuh. Termasuk anak saya, dan sampai sekarang kondisinya masih sakit,” ungkapnya.

Pria 47 tahun itu mengaku kecewa kepada pihak rekanan. Sebab, proyek itu dikeluhkan warga. Akan tetapi hingga saat ini tidak ada etikat baik dari rekanan untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada.

“Kami harap setelah pertemuan ini ada solusi baik. Kami tidak bermaksud menghambat proyek, niat kami ini untuk kebaikan bersama,” katanya.

Selain permasalahan yang dikeluhkan warga, dalam hearing itu juga disinggung dugaan kualitas proyek yang tak sesuai dengan RAB. Sehingga Komisi III klarifikasi dari dinas terkait, konsultan pengawas. Termasuk memita bukti dokumentasi proses pengerjaan proyek mulai dari 0 persen.

Ketua Komisi III DPRD Sampang Moh. Subhan mengatakan, bahwa semua permasalahan yang terjadi pada proyek jembatan Tase’an sudah dibahas bersama dan akan dicarikan solusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terutama, terkait dengan perbaikan dan dampak kepada warga setempat.

“Kami serius mengawal proyek itu. Kami sudah sidak kelokasi dan melihat langsung progres pengerjaan,” ujarnya.

Politikus asal Kecamatan Ketapang itu meminta kepada dinas terkait dan rekanan agar bisa lebih maksimal mengerjakan proyek tersebut. Dan memenuhi apa yang menjadi tuntutan warga.

“Hal-hal yang menjadi temuan tentang pengerjaan proyek, harus segera dievaluasi dan diperbaik. Kami juga meminta agar jembatan sementara dibangun lebih layak,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang, Hasan Mustofa mengklaim bahwa, proyek tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Mulai dari perencanaan, lelang hingga pengerjaan.

“Semua sudah sesuai perencanaan dan RAB. Abutment atau kepala jembatan juga dibongkar dan diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu Faruk Direktur CV Pulau Garam menyampaikan, hingga saat ini pengerjaan proyek tersebut masih berjalan. Pihaknya berterima kasih atas saran dan masukan yang diberikan DPRD dan warga. Dirinya berjanji akan melaksanakan proyek tersebut dengan maksimal.

“Kami akan segera menyelesaikan semua permasalahan yang yang terjadi. Termasuk memenuhi permintaan warga,” pungkasnya. (nal/her).