PETAJATIM.co, Sampang – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Timur kembali mendapat kucuran dana Rp 26 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk proyek preservasi jalan nasional batas Kota Bangkalan batas Kota Sampang.
Sampai saat proyek tersebut belum dikerjakan karena masih dalam proses lelang atau tender di LPSE.
Berdasarkan data yang dihimpun. Pada Januari lalu Kementerian PUPR melaksanakan proyek preservasi jalan nasional ruas Sampang–Pamekasan–Sumenep dan Kamal-Bangkalan–Kota Sampang. Total anggaran dalam proyek tersebut mencapai Rp 53.844.784.000. Sampai saat ini pengerjaan masih berjalan.
Pantauan di lapangan. Pekerjaan tahap awal yakni lapisan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) sudah selesai. Sementara untuk lapisan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) di sebagain lokasi masih belum dikerjakan. Seperti di Jalan raya Banyuates-Ketapang, Kabupaten Sampang.
Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) merupakan lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus dan di atas lapisan pondasi. Lapisan ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca, tapi harus mempunyai ketebalan dan kekuatan yang cukup untuk mengurangi tegangan akibat beban lalu lintas. Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas.
Sedangkan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) merupakan lapisan perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai lapisan aus. Lapisan ini mempunyai tekstur yang paling halus.
Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Timur XI Madura, H. Syafiuddin Asmoro berharap tender proyek preservasi jalan batas kota Bangkalan dan batas kota Sampang benar-benar sesuai aturan, transparan dan tidak ada pengkondisian.
“Panitia lelang jangan hanya mengendepankan aspek penawaran terendah. Tapi track record peserta lelang dan kualitas pengerjaan juga perlu menjadi pertimbangan utama,” kata, Syafi’ melalui sambungan telepon, Kamis (06/05/2021).
Politikus PKB itu juga mengharapkan semua proyek preservasi jalan nasional di Madura dikerjakan dengan maksimal dan selesai tepat waktu. Terpenting ialah kualitas proyek harus dijaga dan lebih diutamakan sehingga jalan tidak mudah rusak.
Pihaknya mengajak kepada semua masyarakat di Madura untuk sama-sama mengawasi pengerjaan proyek preservasi jalan nasional. “Kalau terindikasi dikerjakan asal-asalan. Laporkan kepada pihak yang berwajib,” tandasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru