petajatim.co, Sampang – Proyek Pemasangan Pipa SPAM Sumber Payung di Kecamatan Robatal menuai sorotan dari Komisi III DPRD Sampang. Pasalnya, proyek dengan anggaran Rp 2,6 miliar itu berdampak terhadap kerusakan Infrastruktur jalan di lokasi tersebut.
Pengerukan tanah yang dilakukan oleh kontraktor untuk penanaman pipa, justru malah mengakibatkan jalan Kabupaten yang menghubungkan antara Robatal – Karang Penang mengalami kerusakan. Hal itu terungkap setelah Sekertaris Komisi III DPRD Sampang Abdur Rohim dan anggota Hosni Mubarok melakukan sidak ke lokasi tersebut.
Husni Mubarak mengatakan, sidak tersebut untuk menindaklajuti laporan dari masyarakat terkait dengan pengerjaan proyek pemasangan pipa SPAM di lokasi itu.
Dikatakan, sejak proyek tersebut dikerjakan pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat setempat terkait dengan dampak yang ditimbulkan.
Salah satunya, masalah kerusakan jalan. Pihak rekanan atau penyedia jasa dinilai kurang berhati-hati saat melakukan pengerukan bahu jalan untuk penanaman pipa. Akibatnya jalan ini menjadi rusak, panjangnya sekitar 204 meter.
“Seharusnya rekanan bisa lebih memperhatikan kondisi ruas jalan. Jangan malah seperti ini, apalagi penimbunan galian hanya menggunakan tanah biasa,” tegurnya.
Politikus asal Robatal itu meminta agar dinas terkait segera memperbaiki kerusakan jalan. Sebab, kerusakan itu mengakibatkan ruas jalan menjadi semakin sempit, sehingga akses masyarakat juga menjadi terganggu.
“Kalau tidak segera diperbaiki kami khawatir kerusakannya akan semakin bertambah parah. Apalagi sekarang sudah musim hujan,” katanya.
Selain masalah kerusakan jalan, lanjut Hosni, laporan yang diterima juga terkait dengan kedalaman penanaman pipa yang terindikasi tidak sesuai dengan spek.
“Berdasarkan laporan dan foto yang dikirim ke kami. Kedalaman galian hanya 80 centimeter. Padahal seharusnya Kedalaman mencapai 110 centimeter, itu artinya masih kurang 30 cm lagi,” ungkapnya.
“Jika tetap tidak ada upaya untuk memperbaiki, maka dalam waktu dekat kami akan memanggil Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang untuk meminta kejelasan masalah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Rofe’ selaku pihak pelaksana proyek tersebut saat dikonfirmasi mengaku bahwa, saat melakukan pengerukan tanah untuk penanaman pipa, sudah berhati-hati dan berusaha tidak sampai merusak jalan. Tapi ia berdalih, terpaksa melakukan hal itu karena lahan yang ada sempit. Terutama di titik lokasi yang berdekatan dengan jurang atau tebing jalan.
“Kalau lahannya sempit mau bagaimana lagi. Jadi terpaksa pengerukan memakan jalan, tapi yang rusak kan hanya dipinggir,” dalihnya.
Namun ia berjanji akan segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Karena saat ini pihaknya masih menunggu ketersediaan aspal.
“Nanti malam aspalnya datang. Baru besok perbaikan jalan yang rusak akan dilakukan,” janjinya.
Disinggung terkait dengan kedalaman pipa yang disebut tak sesuai spek. Kontraktor asal Kecamatan Ketapang itu mengklaim bahwa, pengerjaan sudah sesuai dengan perencanaan. Pipa SPAM ditanam di kedalaman 110 centimeter.
“Kami bekerja sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), jadi tidak mungkin kami mengali kedalaman pipa diluar ketentuan,” kelitnya. (nal/her)