LINGKUNGAN

Maling Super Nekat, Pagar Taman Wiyata Bahari Diembat

394
×

Maling Super Nekat, Pagar Taman Wiyata Bahari Diembat

Sebarkan artikel ini
Petugas Taman Wiyata Bahari Sampang.

PETAJATIM.co, Sampang – Benar-benar nekat prilaku maling satu ini, dia berani mencuri aset pemerintah berupa pagar pengaman Taman Wiyata Bahari. Taman yang berada di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Kota Sampang itu merupakan wilayah yang sering terkena bencana banjir.

Aksi pencuri itu diuntungkan akibat bencana banjir yang merendam taman tersebut, karena pagar sekitar taman roboh diterjang arus air yang sangat deras.

Selain itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkesan kurang memperhatikan kondisi taman yang tidak dikelola dengan baik. Sehingga sarana dan prasarana pendukung taman kerap dicuri salah satunya pagar yang ambrul.

Menurut keterangan salah seorang pengelola Taman Wiyata Bahari, Naufal menuturkan bahwa pagar taman itu roboh akibat diterjang banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu.

“Terjangan arus air banjir yang sangat deras mengakibatkan pagar taman jebol. Namun setelah kita saya cari pagi harinya usai banjir surut, ternyata sudah di gondol maling,” ungkap Naufal, Selasa (15/12/2020).

Terpisah, Kabid Konsevasi Rehalibitasi Lingkungan dan Pertamanan DLH Sampang, Imam Irawan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pagar yang ada di taman Wiyata Bahari hilang karena dicuri orang.

Kemudian Irawan menambahkan, pihaknya akan segera memperbaiki dengan membangun pagar baru untuk menghindari hal yang tidak diinginkan bagi para pengunjung.

Kendati kondisi pagar taman tersebut saat ini sangat memprihatinkan, karena dibangun pada tahun 2012 dan sudah berusia 8 tahun.

“Jadi, tahun ini melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan HCML, kita akan membangun pagar baru. Sehingga nanti kolam resapan air yang ada di taman Wiyata Bahari itu aman dari para pengunjung terutama anak-anak,” tegasnya.

Lanjut Irawan, taman itu yang membangun adalah dinas di lingkungan provinsi melalui program Ruang Terbuka Hijau (RTH), tapi selang beberapa tahun sudah dihibahkan ke kabupaten dan pemeliharaannya masuk ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Nantinya pembangunan pagar taman yang baru anggarannya dari CSR dan HCML, diperkirakan ini akan menelan anggaran Rp 300 juta untuk pagar dan aksesoris yang lain,” pungkasnya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru