petajatim.co, Sampang – Sejumlah narapidana penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Sampang larut dalam kegemberian saat ikut meriahkan peringatan HUT Hari Dharma Karya Dika (HDKD) ke 74 yang diselenggarakan tiap tahun oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Kali ini peringatan tersebut mengusung tema “Transformasi Meraih Kinerja Pasti”. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Kanit Bintibmas Polres Sampang, Bripka Liwail Amri dan Banit Bintibmas, Brigpol Moch Fakhrudin.
Kapolres Sampang AKBP Didit BWS melalui Kanit Bintibmas Bripka Liwail Amri, mengucapkan selamat HUT HDKD ke 74, semoga semakin jaya selalu dan kepada warga binaan kedepan agar menjadi lebih baik lagi. Dalam pesannya ia mengimbau supaya meninggalkan kelakuan yang buruk selama berada di tempat ini. Sehingga ketika nanti sudah keluar dari Rutan Sampang agar hijrah untuk menjadi lebih baik.
“Saya yakin warga binaan cuma tersesat di sini, tapi setelah menjalani hukuman maka diharapkan bisa memperbaiki diri. Jadilah teladan yang baik bagi keluarganya terutama buat istri dan anaknya. Serta bisa diterima kembali ditengah-tengah masyarakat,” ucap Liwail Amri, Rabu (30/10/2019).
Berdasarkan makna yang terkadung dalam kata Dharma sendiri merupakan istilah yang diambil dari bahasa Sansekerta. Arti dasarnya adalah kewajiban, aturan, dan kebenaran. Karya menurut KBBI ialah pekerjaan. Sedangkan, Dhika adalah anak manusia yang diberikan kelebihan. Jika diartikan secara menyeluruh Dharma Karya Dhika berarti “Manusia diberikan kelebihan untuk melakukan pekerjaan sesuai kewajibannya, aturan dan kebenaran”.
Jadi menurut Taufikurrahman, Kepala Keamanan Rutan kelas IIB sampang, peringatan HUT HDKD adalah momentum bagi segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Kemenhumham untuk saling bersinergi baik diinternal maupun dengan jajaran lainnya seperti dengan aparat Kepolisian.
“Dalam peringatan HUT HDKD tersebut kita sengaja melibatkan semua warga binaan untuk saling menjaga silaturrahmi dan komunikasi yang baik. Sehingga kelak ketika mereka kembali ke lingkungan masyarakat bukan lagi menjadi warga yang dipandang sebelah mata. Tapi mampu berinteraksi dan bergaul dengan baik dilingkungannya,” ujar Taufikurrahman yang diamini oleh Siti Rachimah, staf pengelolaan rutan kelas IIB sampang, serta warga binaan rutan lainnya. (tricahyo/her)
