petajatim.co, Sampang – Dinas Sosial (Dinsos) Sampang memberikan program pelatihan menjahit bagi para penyandang disabilitas. Bekal ilmu keterampilan menjahit tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai mata pencaharian bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik, sehingga mandiri dengan keterampilan yang dimilikinya.
Kepala Dinsos Sampang Muhammad Amiruddin melalui Seketarisnya Taufik Hidayat menyampaikan, bahwa kegiatan ini diharapkan harus berkesinambungan dalam arti setelah mendapatkan ilmu teori dan praktek menjahit. Peserta bisa mengembangkan keterampilan itu menjadi usaha dalam mendukung pendapatan ekonomi keluarga.
“Pemkab Sampang senantiasa mendukung program pro rakyat seperti yang tertuang di Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati. Salah satunya yakni mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan derdaya saing. Jadi tidak memandang perbedaan fisik seperti penyandang disabilitas juga mendapat perhatian serius,” jelas Taufik Hidayah saat menutup program pelatihan menjahit itu. Rabu (11/12/2019)
Hairul Kasi Rehabilitasi Permasalahan Sosial Disabilitas, Dinsos Sampang menyatakan, pelatihan menjahit bagi penyandang disabilitas dilaksanakan selama 2 minggu dengan menghadirkan tutor yang berkopetensi dibidangnya. Para peserta pelatihan disabilitas berasal dari Kecamatan Omben, Tambelangan dan Torjun.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk membekali skill atau keahlian para penyandang disabilitas agar mandiri, tanpa ketergantungan pada orang lain. Harapannya ilmu yang didapat tersebut dapat diterapkan di lingkungan keluarga atau di desanya, sehingga bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Meski memiliki keterbatasan fisik tapi tetap mampu berkarya dan diterima oleh masyarakat,” terang Hairul.
Sementara salah seorang peserta pelatihan menjahit, Dhori asal Kecamatan Omben menyampaikan, bahwa ia mewakili peserta lainnya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sampang H Slamet Junaedi dan Wabup H Abdullah Hidayat yang telah memfasilitasi pelatihan ini melalui Dinsos Sampang.
“Setelah mendapat bekal pelatihan ini kami akan membina rekan-rekan di Omben untuk membentuk kelompok usaha bersama penyandang disabilitas. Kebetulan saya sendiri juga punya usaha menjahit berupa pesanan pakaian seragam sekolah, tentu dengan pengalaman yang saya miliki akan ditularkan kepada teman senasib supaya juga dapat mandiri, ” ujar Dhori.
Dalam kegiatan penutupan pelatihan menjahit bagi para pengembang disabilitas itu, Dinas memberikan bantuan 1 mesin jahit dan kursi untuk masing-masing peserta pelatihan. (tricahyo/her)