KINERJA

Pedagang Kecewa, Pasar Sentol Kedungdung Tak Kunjung Beroperasi

32
×

Pedagang Kecewa, Pasar Sentol Kedungdung Tak Kunjung Beroperasi

Sebarkan artikel ini
Kondisi pasar Sentol masih tetap lenggang karena belum juga beroperasi.

petajatim.co, Sampang – Keseriusan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang dalam mengelola Pasar Sentol, Kecamatan Kedungdung perlu dipertanyakan, Pasalnya pasar yang dibangun pada 2019 lalu itu ternyata sampai sekarang masih juga tak kunjung beroperasi.

Padahal sebelumnya dinas terkait menargetkan bahwa pasar tersebut akan dioperasikan pada Januari 2020. Tetapi kenyataannya hingga memasuki bulan Februari belum ada satupun pedagang yang bisa berjualan di dalam pasar.

Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang, Sapta Nuris Ramlan, ketika dikonfirmasi apa penyebab belum dibukanya pasar itu, ia berdalih belum dioperasikannya Pasar Sentol lantaran para pedagang sampai saat ini masih banyak belum mengurus surat pemanfaatan fasilitas pasar.

Padahal lanjut Sapta, surat tersebut merupakan salah satu bukti pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil pengelolaan pasar, selain dari penarikan retribusi harian dan bulanan. Sehingga pedagang yang akan berjualan di tempat harus memiliki surat pemanfaatan fasilitas pasar tersebut.

Sebenarnya dia sudah memerintahkan koordinator atau Kepala Pasar agar segera menyelesaikan pendataan dan pembuatan surat pemanfaatan fasilitas pasar bagi para pedagang yang akan berjualan di dalam pasar.

“Ternyata pedagang sering lupa untuk mengurus surat itu. Makanya sebelum pasar dioperasikan kami ingin memastikan semua pedagang sudah mengantongi surat itu,” tegas Sapta, Sabtu (8/2/2020).

Ia pun menegaskan, bahwa pihaknya berjanji akan segera mengoperasikan pasar tersebut. Apalagi hasil pengerjaan proyek revitalisasi Pasar Sentol sudah diperiksa oleh Badan Pengaudit Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI).

“Kalau tidak keliru Rabu (5/2/2020) kemarin BPK yang turun kelokasi untuk melakukan audit,” terangnya.

Lebih jauh Sapta menerangkan, pasar yang baru dibangun itu memiliki 10 kios dan sekitar 120 los. Pedagang yang akan berjualan di dalam pasar merupakan pedagang lama, meliputi pedagang daging, konfeksi atau pakaian, sayur, dan semacamnya.

Secara detail dijelaskan, bahwa penjual daging akan menempati los sebelah timur, pedagang rempah-rempah di tengah dan di barat. Sedangkan untuk kios akan ditempati para pedagang konfeksi.

“Kalau lokasi di dalam pasar masih memungkinkan, maka sebagian pedagang yang berjualan di luar akan direlokasi ke dalam,” ujarnya.

Sementara itu, Holik Koordinator Pasar Sentol Kedungdung menyampaikan bahwa, pedagang yang berjualan di lokasi itu berjumlah sekitar 64 orang, Pihaknya terus melakukan pendataan dan hampir 95 persen pedagang sudah mengajukan surat pemanfaatan fasilitas pasar.

“Hanya tinggal sebagian pedagang saja yang belum mengurus surat itu, kami upayakan Senin ini selesai semua dan akan laporkan ke dinas,” pungkasnya. (nal/her)