EKONOMI DAN BISNIS

Pedagang Sepeda Motor Bekas Menolak Pindah Ke Pasar Margalela

33
×

Pedagang Sepeda Motor Bekas Menolak Pindah Ke Pasar Margalela

Sebarkan artikel ini
Para pekerja sedang melakukan pavingisasi di Pasar Margalela agar semakin terlihat rapi dan bersih

petajatim.co, Sampang – Pasar Margelala dulunya terlihat kumuh dan kotor kini mulai berbenah, penataan pasar yang awalnya hanya dijadikan sebagai pasar sapi setiap hari Kamis itu di sulap bangunannya menjadi pasar yang tertata rapi dengan berbagai barang dagangan yang dijual.

Salah satu upaya untuk menarik pengunjung, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang, merencanakan para pedagang sepeda motor bekas yang mangkal di Pasar Deg-gedek, Kelurahan Dalpenang di pindah ke pasar Margalela.

Namun rencana pemindahan tersebut mendapat penolakan dari para pedagang. Karena mereka menilai tempat baru tersebut terlalu jauh dan sepi, sehingga dikhawatirkan tidak adabpembeli yang datang ketempat yang baru tersebut.

Agus (45), pedagang sepeda motor bekas mengatakan, ia dan teman-teman sesama pedagang motor bekas kurang setuju dengan rencana pemindahan tersebut. Dia mengakui jika dilihat dari tempatnya pasar Margalela memang jauh lebih bagus dibandingkan dengan pasar Deg-gedek. Tapi, di pasar yang baru itu tidak ada tempat atau jalan yang bisa digunakan untuk tes kendaraan jika ada pembeli yang berminat.

“Kalau tes drivenya di jalan raya, saya khawatir akan menggangu pengendara lain dan membahayakan keselamatan pengemudi karena dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, ” tutur warga Desa Gunung Maddah itu.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang, Sapta Nuris Ramlan saat dikonfirmasi mengatakan, rencana pemindahan pasar jual beli sepeda motor bekas itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah para pengunjung pasar.

Pihaknya optimis, Pasar Margalela akan menjadi ramai dikunjungi pembeli setelah pemindahan pedagang motor bekas dilakukan. Selain itu dapat memancing pedagang lain untuk berjualan di pasar yang sudah di rombak total dengan dibangun beberapa kios dan lapak dagangan.

“Selama ini kondisi Pasar Margalela sepi pembeli, sehingga banyak kios dan lapak pedagang terpaksa ditutup. Mungkin dengan kehadiran para pedagang sepeda motor bekas itu akan menjadi daya tarik bagi pembeli dan pedagang lain untuk berjualan dipasar tersebut,” ujar Sapta kepada petajatim.co. Selasa (19/11/19).

Sapta mengatakan, selama ini banyak pedagang sepeda motor bekas menginginkan agar Pemkab bisa memfasilitasi tempat yang lebih bagus, dan jauh dari banjir.

“Kalau sudah banjir, pasar Deg-gedek pasti tergenang air, sehingga pedagang tidak bisa menjual barang dagangannya atau harus pindah kelokasi lain,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi ruangan khusus untuk para pedagang untuk melakukan transaksi jual belinya.

“Kami akan membangun tempat khusus, agar para pedagang merasa nyaman ketika akan bertransaksi dengan pembeli,” tutupnya. (nal/her)