PETAJATIM.co, Sampang – Rencana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang yang tahun ini akan membangun tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS-3R) di Kecamatan Banyuates terancam gagal. Pasalnya, pembangunan fasilitas tersebut masuk dalam wacana kegiatan yang direfocusing atau pemangkasan anggaran.
Plt Kepala DLH Sampang Faisol Ansori membenarkan jika pembangunan TPS-3R di Banyuates masuk dalam wacana program yang direfocusing. Namun, sesuai petunjuk dari Bupati Slamet Junaidi maka program itu diupayakan tetap bisa terealisasi.
“Sejauh ini kami masih menunggu hasil final refocusing, dan perencanaanya masih tetap berjalan,” kata Faisol, Jumat (20/08/2021).
Faisol menjelaskan, TPS-3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos akan digunakan untuk pembuatan pupuk tanaman hias dan herbal.
TPS-3R menerapkan teknologi kompos cacing dengan pengolahan tangki biodigester yang bisa menghasilkan gas energi untuk disuplai ke rumah-rumah warga di sekitar TPS 3R.
“Pembangunan TPS-3R di Banyuates dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap pertama itu berupa pembangunan gedung dianggarkan Rp 198 juta,” terangnya.
Sementara itu, Camat Banyuates Fajar Sidiq berharap program pembangunan TPS-3R di wilayahnya bisa tetap terlaksana. Sebab, fasilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk menangani problem permasalah sampah dan kebersihan lingkungan.
Menurut dia, untuk wilayah Banyuates belum ada tempat khusus pembuangan sampah. Akibatnya, banyak warga yang membuang sampah di sekitar jembatan.
“Informasi terakhir dari DLH katanya program itu kena refocusing. Tapi, kalau memang masih bisa diupayakan tentu kami sangat berharap sekali program itu bisa terlaksana,” tuturnya.
Fajar menyampaikan lahan yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan TPS-3R berlokasi di Desa Banyuates. Status lahan tersebut merupakan tanah percaton atau kas desa.
“Sementara untuk pengelolaannya akan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan warga dari tiga desa. Yakni Trapang, Banyuates dan Masaran,” pungkasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru