petajatim.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun ini, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar dalam program pembangunan akses jalan menuju wisata Hutan Kera Nepa, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates.
Dana miliaran tersebut dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sampang 2020. Saat ini dinas terkait tengah melakukan studi kelayakan lokasi sebagai tahap awal dalam pelaksanaan program tersebut.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang Hasan Mustofa membenarkan bahwa, lembaganya menyiapkan anggaran Rp 4 miliar untuk kegiatan pembangunan akses jalan menuju wisata Hutan Kera Nepa.
Pembangunan jalan itu, bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata tersebut. Mengingat selama ini akses yang digunakan itu merupakan jalan perkampungan padat penduduk dan tidak bisa dilakukan pelebaran.
“Pembangunan itu untuk membuka jalan baru menuju lokasi wisata, sekarang kami masih melakukan studi kelayakan untuk menentukan trase, kontruksi jalan, bangunan pelengkap, dan lahan yang dibutuhkan,” terang Hasan, Rabu (12/2/2020).
Dijelaskan, setelah studi kelayakan selesai pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait dengan rencana pembangunan jalan, Kemudian melanjutkan tahapan perencanaan untuk menentukan jenis kontruksi yang akan digunakan.
Dalam relasinya nanti, lembaganya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang, agar program tersebut dapat bersinergi dengan program pengembangan wisata.
“Anggaran Rp 4 miliar itu juga akan digunakan untuk pembebasan lahan milik warga, dan program ini nantinya akan dilelang secara terbuka,” katanya.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menegaskan bahwa, pengembangan wisata menjadi program prioritas nasional setelah migas. Karena itu Pemkab berupaya maksimal mengelola dan mengembangkan semua tempat wisata yang ada, mulai dari infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola.
“Kami fokus mengembangkan tempat wisata, hal itu sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat,” tandasnya. (nal/her)