PETAJATIM.co, Sampang – Penjemputan sekaligus penyambutan kloter pertama puluhan mantan penganut Aliran Syiah di Rusun Puspo argo ke kampung halamannya di Kabupaten Sampang, Madura menunggu keputusan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah, Jumat (14/1/2022).
Hal itu merupakan sudah menjadi keputusan Pemerintah Daerah setelah melakukan rapat koordinasi dengan Pemprov Jatim guna merumuskan konsep pemulangan warga Sampang yang saat ini tengah mengungsi di Rusun Jemundo, Sidoarjo tersebut.
“Jadi untuk proses pemulangan warga kita (mantan penganut Syiah) masih menunggu keputusan Ibu Gubernur,” kata Bupati Sampang H. Slamet Junaidi.
Kemudian beliau menjelaskan , sebenarnya pihaknya sudah memiliki konsep tersendiri atas pemulangan hingga penyambutan sekitar 26 KK dan 104 jiwa mantan penganut Syiah.
Namun dalam hal ini, pihaknya ingin ada sebuah koordinasi antara pimpinan daerah dengan pihak Provinsi Jatim.
“Awalnya saya punya konsep, jika warga kita akan menjemput ke Jemundo, Sidoarjo, pulangnya mampir ke Pendopo,” ungkapnya.
Bahkan, pihaknya mengaku sudah mengagendakan penjemputan yang direncanakan pada Januari 2022 atau paling lambat 20 Januari 2022.
“Kita sebagai pemerintah daerah setidaknya harus ada koordinasi dengan pemerintah provinsi jadi sebaiknya kita tunggu,” paparnya.
Bilamana dalam koordinasi ini tidak ada respon dari Pemprov Jatim, pihaknya tetap akan melakukan penjemputan demi nasib puluhan mantan penganut syiah yang merupakan warga Sampang.
“Kami tetap akan melakukan pemulangan karena yang mengetahui situasi di bawah adalah kita, kalau kita menunggu seperti ini terus, jadi kapan kita merealisasikannya,” tegasnya.
Penulis. ; Tricahyo
Edito. : Heru.