POLITIK

Pengamat Militer : Penambahan Wakil Menteri di Kabinet Hanya Pemborosan Anggaran Negara

35
×

Pengamat Militer : Penambahan Wakil Menteri di Kabinet Hanya Pemborosan Anggaran Negara

Sebarkan artikel ini
Sejumlah pengamat menilai penunjukan wakil menteri tidak efektif dan hanya memboroskan anggaran negara (ft. ist)

 

PETAJATIM.com, Jakarta, Setelah pelantikan Menteri pada hari Rabo (23/10), Presiden Joko Widodo kembali melantik 12 wakil Menteri Kabinet Indonesia maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10).

“Pelantikan digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Jumat (25/10), pelantikan ini juga dihadiri para menteri kabinet Indonesia Kerja, seperti Menko Polhukam Mahfud Md, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto,” ujar Pengamat Militer Wibisono kepada petajatim.co, di Jakarta, Jumat (25/10/2019) malam.

Menurut Wibisono, pelantikan wakil menteri ini dinilai hanya untuk mengakomodir kepentingan partai dan tim relawan Jokowi.

Sebut Wibi, ini jelas pemborosan anggaran negara, kondisinya berbanding terbalik dengan pernyataan Jokowi saat pidato pelantikan Presiden di depan sidang paripurna MPR-DPR yang ingin memangkas eselon 3 dan 4 untuk memangkas birokrasi.

Lanjut Wibi, dengan di tunjuknya para wakil menteri tersebut, dia berharap tak akan memberatkan bagi menterinya.

“Sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius untuk membuat kabinet yang ramping dan efektif, tapi setelah ada wamen ini, saya melihat ini seperti bagi bagi kue kekuasaan saja, kondisinya berbanding terbalik. Semoga posisi wamen ini tidak memberatkan menterinya, tapi kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowi periode kedua ini akan gagal,” kata Wibi.

Misalnya, penunjukan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (mantan bendahara TKN) untuk mendampingi Menhan Prabowo, dia berharap penunjukan Trenggono tidak memberatkan Prabowo ke depannya, pasalnya, Trenggono bukan berlatar belakang militer, tapi pengusaha (rekanan telkom dan dibeberapa instansi pemerintah).

“Misalnya Wamen di Menhan, harusnya diisi oleh orang yang paham militer dan strategi pertahanan. Harusnya kan bersama-sama dengan Pak Prabowo membenahi kekurangan-kekurangan persoalan pertahanan nasional kita. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya dipaksakan dan balas budi, saya pikir kasihan Pak Prabowo ya,” ulas Wibi.

Menurutnya, belum tentu Prabowo senang atas penunjukan Trenggono ini. Sebab dia bukanlah orang yang berpengalaman di Kementerian Pertahanan, Prabowo akan terbebani oleh hal itu.

” Belum lagi di wamen di kementrian yang lain, seperti terkesan ‘trial and error’ ,”saya tidak yakin mereka bisa bekerjasama dengan baik,” pungkasnya.

(jok)