PERISTIWA

Pengungsi Asal Sampang Korban Kerusuhan Wamena Mayoritas Bekerja di Sektor Informal

20
×

Pengungsi Asal Sampang Korban Kerusuhan Wamena Mayoritas Bekerja di Sektor Informal

Sebarkan artikel ini
Para pengungsi korban kerusuhan Wamena, sebelum dikembalikan ke kampung halamannya di tampung di Pendapa Bupati Sampang

petajatim.co, Sampang – Gelombang kedua pengungsi korban kerusuhan di Wamena Papua mulai berdatangan. Tercatat ada 24 orang warga Sampang yang berhasil meloloskan diri amuk massa. Dengan rincian 9 orang yang turun di Surabaya dengan dijemput oleh keluarga besarnya, 5 diantaranya merupakan anak-anak.

Sedangkan pengungsi yang tiba di Pendapa Kabupaten Sampang terdapat 15 orang Dewasa dan 2 anak – anak sesuai data dari Dinas Sosial Sampang.

Dari 17 warga Sampang kebanyakan berasal dari Desa Taman Sareh Kecamatan Sampang,1 orang dari Desa Kanjer Kecamatan Torjun, 1 orang dari Desa Panggung,” jelas Fatah Dari Dinas Sosial Sampang, Kamis (3/9/2019)

Mayoritas profesi mereka di Wamena bekerja disektor informal, mulai tukang ojek, penjual sate dan sebagai pedagang.

Salah seorang pengungsi bernama Hamdan asal Desa Taman Sareh, mengaku baru merantau 2 bulan menjadi tukang ojek. Tapi keburu harus pulang ke daerah asalnya karena gejolak sosial di Wamena yang hampir merengut nyawanya.

“Belum genap 2 bulan saya terpaksa berhenti menjadi tukang ojek. Padahal penghasilannya lumayan, namun keburu terjadi kerusuhan terpaksa saya pulang, ” tutur Hamdan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya proses evakuasi para pengungsi tersebut dipantau langsung oleh Bupati Sampang, H Slamet Junaedi. Orang nomor satu di Sampang itu berkoordinasi dengan sejumlah Bupati di wilayah Wamena untuk membantu warga Sampang bisa keluar dengan selamat dari kerusuhan Wamena.

Bahkan dia menyempatkan video call dengan salah seorang warga, untuk memastikan kondisi terakhir mereka saat hendak di pulangkan melalui lembaga terkait. (tricahyo/her)