petajatim.co, Sampang – Sejumlah perusahaan yang ada di Sampang mulai menyisihkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 640 juta yang digunakan untuk membangun fasilitas umum (fasum) berupa penambahan sarana dan prasarana taman kota.
Kabid Konservasi Rehabilitasi Lingkungan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang, Imam Irawan menjelaskan, saat ini Pemkab tengah gencar-gencarnya untuk mempercantik kota dengan menambah Sarpras di sejumlah taman kota. Penambahan itu berupa wahana bermain, lampu hias, air mancur, dan spot foto.
“Fokus kita membenahi taman Pemkab dan taman Monumen Trunojoyo. Selanjutnya kita akan mempercantik taman yang lain,” jelas Imam Irawan, Jumat (15/11/19).
Namun menurut Iir sapaan akrabnya, anggaran dana untuk penambahan Sarpras di taman kota tidak bisa hanya mengandalkan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mengingat keterbatasan anggaran. Sehingga pihaknya berupaya untuk mendapatkan bantuan dari CSR perusahaan.
“Sesuai instruksi Bapak Bupati H. Slamet Junaidi, agar semua perusahaan yang beroperasi di Sampang harus menyisihkan dana CSR untuk kepentingan publik, salah satunya pembangunan yang mulai terlihat cantik, ” ujarnya.
Dia mengutarakan, berdasarkan total dana yang masuk untuk penambahan sarpras taman kota senilai Rp 640 juta. Bantuan itu merupakan sumbangan dana CSR dari merupakan bantuah sejumlah perusahaan di Sampang. Dengan rincian, Bank BTN Rp 290 juta, Pegadaian Rp 50 juta dan Bank Jatim Rp 300 juta.
Lebih rinci ia memaparkan, CSR dari Bank BTN sebanyak Rp 290 juta digunakan untuk membangun spot foto dan air mancur. Kemudian dari Pegadaian senilai Rp 50 juta untuk membangun jembatan bermain, sementara bantuan dari Bank Jatim yang mencapai Rp 300 juta digunakan untuk membangun air mancur forten.
“Untuk pembangunan spot foto dan jembatan bermain sudah rampung dibangun. Sedangkan pembuatan air mancur forten saat ini masih dalam proses pengerjaan,” paparnya.
Ditambahkannya, program penambahan sarpras di taman kota sudah berjalan. Proyeknya dikerjakan oleh pihak kontraktor, jadi DLH hanya sebatas menerima manfaatnya saja dengan melakukan program pemeliharaan.
“Pembangunan air mancur ditargetkan rampung di akhir tahun. Sehingga, pada malam perayaan tahun baru 2020 nanti, jadi masyarakat sudah bisa merayakannya bersama keluarga di Taman Kota, tidak perlu harus Surabaya untuk menghabiskan malam pergantian tahun” tukasnya. (nal/her).