KINERJA

Proyek Pemeliharaan Rutin Jembatan Nasional di Pantura Capai 80 Persen

195
×

Proyek Pemeliharaan Rutin Jembatan Nasional di Pantura Capai 80 Persen

Sebarkan artikel ini
Sejumlah pekerja melanjutkan proyek pemeliharaan rutin jembatan nasional di jalan raya Banyuates kabupaten Sampang

PETAJATIM.co, Sampang – Proyek pemeliharaan rutin jembatan di jalan raya nasional Pantura mulai dari Tanjung Bumi Bangkalan – Pamekasan – Sumenep yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jawa timur hingga kini masih dalam proses pengejaran.

Salah satu jembatan yang saat dilakukan pemeliharaan ialah jembatan rangka Duwe’ Buter Desa Trapang, kecamatan Banyuates, kabupaten Sampang.

PT Pembangunan Makmur Santoso selaku pelaksana mengklaim, sejauh ini progres pengerjaan proyek pemeliharaan rutin jembatan dengan anggaran Rp 535 juta itu sudah mencapai 80 persen.

Tim Teknis PT Pembangunan Makmur Santoso Fauzi mengatakan, secara keseluruhan ada 44 titik jembatan di ruas yang masuk dalam program pemeliharaan rutin. Perinciannya, lima jembatan di Bangkalan, Pamekasan tujuh, Sumenep 13 dan Sampang 19 jembatan. Sebagian jembatan sudah selesai dikerjakan.

“Progres pengerjaan sudah 80 persen. Pengerjaan jembatan kita kebut meski batas kontrak kerja masih Desember 2020,” kata Fauzi, Rabu (02/09/2020).

Ia menjelaskan, Dalam kontrak kerja pemeliharaan jembatan nasional. Terdapat sejumlah indikator atau elemen bangunan jembatan yang harus diperhatikan dan dilakukan pemeliharaan.

Antara lain, membersihkan semua sampah atau kotoran yang ada di bahwa jembatan, memperbaiki beton yang retak atau pecah dan juga memperbaiki apabila ada kerusakan pada pasangan batu.

Kemudian, membersihkan semua kotoran di atas jembatan, memperbaiki lapisan galvanis pada struktur baja yang mengelupas, memperbaiki tiang sandaran yang rusak, mengecek baut dan paku keling dan memastikan jika sambungan siar muar terpasang dengan benar serta dapat berfungsi dalam kondisi bersih.

Sedangkan, indikator ketiga mengerjakan bangunan pelengkap jembatan dan Daerah aliran sungai (DAS). Meliputi kebersihan, tulisan pada papan nama jembatan terlihat jelas, rambu dan marka harus bisa terlihat dengan jelas oleh para pengendara.

“Kerusakan pipa railing jembatan Duwek Buter akan kami perbaiki. Termasuk kerusakan -kerusakan yang lain,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun petajatim.co. 44 jembatan yang masuk program pemeliharaan rutin adalah. Jembatan Tambangan, Ra’as, Klampis Barat, Maneron, Toropong, Budduk, Sawah Tengah dan Bato’an.

Lalu, jembatan Duwek Buter, Potat, Nepa, Batu Kembang, Nyek-konyek, Nangka dan Mandira. Lalu jembatan Torowan, Asem Kenek, Batu Kosek, Blukai, Solon, Pangareman, Basek, Sowa’an, Batu Lenger, Batu Tampe, Dempo Abang, Panjegan, Tamberu, Tamberu Alet, Sotabar dan jembatan Anjeli.

Kemudian, jembatan Berbuduk, Pasean, Bakong, Pasongsongan, Panaongan, Tepoh, Kereng, Danduh, Pandih, Ambunten, Dara, Kerta Tengah dan jembatan Gampong Timur di kecamatan Ambunten kabupaten Sumenep. (nal/her)