PETAJATIM.CO || Sampang – Proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) atau plengsengan di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, rusak. Padahal, bangunan tersebut baru dibangun sekitar 2 bulan lalu.
Hasil pantauan di lapangan, kondisi bangunan plengsengan yang masih kinyis-kinyis itu sudah retak di beberapa titik dan ada yang ambruk. Kuat dugaan, kerusakan itu disebabkan faktor kualitas. Sebab, baru dua bulan, plengsengan itu sudah tak karuan.
“Bangunan plengsengan itu masih baru, sekitar dua bulan. Katanya itu proyek tapi tidak tahu proyek apa,” kata warga yang rumahnya di sekitar lokasi plengsengan.
Menurut dia, kualitas bangunan tersebut perlu dievaluasi. Terutama, mengenai campuran semen dalam pengecoran. Apabila komposisi cor memadai, tentu tidak akan mudah rusak.
Kemudian, pihak pelaksana proyek juga harus bertanggung jawab melakukan perbaikan ulang. Jika dibiarkan, khawatir kerusakan akan bertambah.
Sementara itu, Pj Kades Karanggayam Musa’i saat dikonfirmasi mengatakan, proyek pembangunan plengsengan di lokasi tersebut bukan dari kegiatan dana desa (DD) melainkan program hibah pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Itu dari Pokmasnya H. Tollib. Pelaksanaannya tahun sekarang (2024.red). Kalau bulannya saya lupa tapi kalau nama ketua Pokmasnya Musleh,” terang Musa’i kepada wartawan, Minggu (29/9/2024).