PETAJATIM.co, Sampang – Proyek pembangunan pengamanan pantai di Kabupaten Sampang, Madura sampai sekarang masih proses lelang, Rabu (5/4/2023). Saat ini tahapan lelang proyek tersebut sudah masuk pada tahap evaluasi administrasi, kualifikasi teknis, dan harga.
Dilansir dari laman resmi Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, secara keseluruhan ada 93 perusahaan yang mendaftar lelang proyek senilai Rp 45 miliar itu. Tapi dari jumlah tersebut, hanya 7 perusahaan yang melakukan penawaran harga.
Berikut 7 perusahaan yang melakukan penawaran harga. (1) PT Kharisma bina kontruksi menawar Rp 36.399.995.586, (2) PT Diatasa jaya mandiri Rp 36.399.995.600, (3) PT Bangun konstruksi persada Rp 36.399.995.600, (4) PT Permata anugerah yalapersada menawar Rp 37.950.000.000, (5) PT Indopenta bumi permai Rp 38.670.000.000, (6) PT Ganesha jaya Rp 40.131.877.389, (7) PT Jatiwangi dengan nilai penawaran Rp 41.320.614.154.
Penetapan dan pengumuman pemenang lelang dijadwalkan pada 2 Mei 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas PUPR Sampang, Indah Sri Wahyuni menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya mendampingi tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan survey lokasi proyek pembangunan pengamanan pantai. Survey itu dilakukan di tiga kecamatan di wilayah Pantura yakni Kecamatan Banyuates, Ketapang, dan Sokobanah.
“Waktu itu kami ikut mendampingi tim dari BBWS Brantas melakukan survey lokasi,” katanya.
Dari survey itu, kata Wahyuni, diputuskan jika lokasi proyek pengamanan pantai diprioritaskan di Ketapang. Alasannya karena gelombang laut atau ombak disitu cukup besar hingga menyebabkan sejumlah bangunan dan rumah warga rusak akibat abrasi.
Penulis : Zainal Abidin