PETAJATIM.co, Sampang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) tahun ini menggelontorkan anggaran Rp 33.371.016.000 untuk program rehabilitasi dan renovasi Sarana prasarana (Sarpras) lembaga pendidikan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Anggaran program rehab sarpas sekolah Tahun Anggaran 2021 meningkat dibandingkan dengan 2019 lalu yakni sekitar Rp 30 miliar. Ironisnya, proyek rehab dua tahun silam itu hingga kini masih menyisakan hutang ongkos tukang dan bahan material bangunan yang belum dibayar oleh pelaksana sebesar Rp 50 juta
Paket proyek renovasi sarpas sekolah tersebut telah diumumkan atau ditender di sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Tahapan tender masih Pengumuman Pasca Kualifikasi.
Bupati Sampang H Slamet Junaidi membenarkan bahwa, tahun ini Pemkab menerima bantuan program rehabilitasi dan renovasi sarpras lembaga pendidikan SD dan SMP dari pusat.
Ia menjelaskan, awalnya program rehab tersebut merupakan kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun setelah ada Instruksi Presiden (Inpres) pelaksanaan program dilimpahkan ke Kementerian PUPR.
“Sekolah penerima bantuan ditentukan berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” terang Slamet Junaidi, Minggu (10/01/2021).
Setiap tahun, program perbaikan ruas kelas terus diupayakan dari Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Harapannya, agar semua lembaga pendidikan di Sampang bisa memilih sarana prasarana serta fasilitas yang layak dan memadai.
“Selama ini kami aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait program bantuan rehab sekolah. Kami ingin semua sekolah memiliki ruang belajar yang bagus, nyaman dan aman,” ujar pria yang akrab disapa Aba Idi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Nor Alam mengatakan, seperti tahun sebelumnya Disdik tidak dilibatkan dalam program itu. Tapi biasanya nanti ada surat pemberitahuan dari Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Jawa Timur terkait dengan sekolah penerima bantuan rehab.
Ia menyampaikan, jumlah sekolah yang menerima bantuan rehab sarpas dari Kementerian pada 2019 lalu sebanyak 32. Perinciannya, 31 lembaga SD dan satu SMP. Setiap sekolah menerima bantuan dana berkisar Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar.
“Dana itu digunakan untuk rehab ruang kelas, perpustakaan, pembangunan MCK, tembok pagar, pavingisasi dan lampu penerangan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Proyek rehabilitasi sarpas sekolah yang hingga kini menyisakan hutang Rp 50 juta yaitu pengerjaan proyek rehab SDN Morbatoh 2, Kecamatan Banyuates. Kontraktor pelaksana ialah PT Galakarya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru