PENDIDIKAN

Ruang Kelas SDN Tambelangan 3 Rentan Ambruk, Jiwa Siswa Terancam

99
×

Ruang Kelas SDN Tambelangan 3 Rentan Ambruk, Jiwa Siswa Terancam

Sebarkan artikel ini
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambelangan 3, saat ini rentan ambruk.

PETAJATIM.co, Sampang – Sungguh miris dan prihatin melihat kondisi ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Tambelangan 3, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, pasalnya kondisi gedung ruang kelas tempat proses belajar mengajar tersebut sangat mengkhawatirkan dan rentan ambruk sehingga membahayakan jiwa siswa siswi yang sedang mengikuti pelajaran.

Akibat kondisi ruang kelas yang rentan ambruk membuat jumlah siswa selama beberapa tahun terakhir berkurang lantaran para wali murid mengkhawatirkan sewaktu-waktu ambruk dan membahayakan jiwa putra-putrinya.

Seperti yang disampaikan  oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 3 Tambelangan, Sri Handayani menyampaikan, akibat  kondisi ruang kelas yang sudah tidak memadai dan rentan ambruk berakibat kepercayaan wali murid berkurang pada sekolah ini, sehingga jumlah murid mulai berkurang sejak 4 tahun silam.

“Berkurangnya minat belajar di sekolah kami dis babkan beberapa faktor, seperti angka kelahiran, banyaknya lembaga sekolah, dan kondisi ruang sekolah rentan ambruk sehingga para orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain,” terangnya,Sabtu 12/9/2020.

Lanjut Sri Handayani, walaupun demikian, sejak dua tahun yang lalu jumlah murid di sekolahnya mulai bertambah karena, upaya para guru melakukan pengecetan secara gotong royong di sebagian gedung sekolah guna memikat minat wali murid untuk menyekolahkan putra putrinya di s kilah ini.

“Berkurangnya murid sejak empat tahun yang lalu dan dua tahun terakhir mulai naik dari 85 ke 89 dan terkahir 101 jumlah siswa keseluruhan saat ini,” ungkapnya.

Sementara, saat disinggung kondisi dua RKB yang hingga kini belum diperbaiki tersebut, Sri Handayani mengaku selama ini tidak ada bantuan dari dinas terkait seperti, bantuan sarana prasarana .

Hal itu disebabkan, status tanah yang diduduki oleh gedung sekolah SD Negeri Tambelangan 3 itu bukan milik pemerintah melainkan, milik warga setempat, dikhawatirkan nanti  sewaktu-waktu tanah tersebut diminta kembali oleh pemilik tanah.

“Beruntung hingga saat ini tidak ada tekanan dari pemilik tanah untuk segera memindahkan sekolah tersebut. Sebelumnya pemilik tanah menawarkan harga tanah itu senilai Rp. 300 juta,”paparnya.

Mengetahui hal itu, pihaknya berharap ada solusi dari Dinas Pendidikan Kabupaten  Sampang agar gedung sekolah dapat diperbaiki guna mengembalikan minat wali murid untuk menyekolahkan putra-putrinya.

“Terlebih ini demi keselamatan para siswa karena dikhawatirkan sewaktu-waktu ambruk,” tutur Sri Handayani.

Apalagi kondisi dua gedung RKB dimaksud sangat memprihatinkan sebab, sudah tidak ada plafon yang melekat di atab ruangan.

Terlebih, kondisi lantai sudah banyak yang retak, kaca sebagian pecah, bahkan dingding ruangan sebagian tertutup kayu triplek dengan kondisi bolong.

“Untuk plafon kami sengaja membukanya, karena dikhawatirkan ambruk dan menimpa siswa saat menjalankan proses kegiatan belajar. Saya tidak ingin jatuh korban kepada anak didik kami nantinya,”harapnya.

Apakah menunggu korban jiwa baru nanti diperbaiki sekolah ini, lebih baik mencegah sebelum terjadi.

“Kami mohon kepada Bupati Sampang H Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat sebagai Pimpinan sekaligus ayah dari siswa siswi kami, sudilah kiranya memberikan jalan keluar dan memprioritas pembangunan ruang kelas di sekolah kami , demi keselamatan siswa siswi calon generasi penerus bangsa ini,” pintanya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru