petajatim.co, Sampang – Sat Lantas Polres Sampang merilis pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2019, yang dilaksanakan selama 14 hari, terkait penindakan pelanggaran yang terjaring operasi patuh semeru 2019, Kamis 12/9/2019.
Pelaksanaan operasi patuh Semeru berakhir pada hari Selasa 11/9/2019, yang berjalan aman dan lancar dan kondusif.
Untuk hasil penindakan selama 14 hari dari tanggal 29 Agustus s/d 11 September 2019 dapat menjaring pelanggar dengan tilang sebanyak 1611 tilang, dan untuk teguran sebanyak 365, dengan rincian dari penindakan tilang sebagai berikut :
1. Helm : 640 tilang.
2. Kelengkapan surat dan teknis kendaraan : 617 tilang.
3. Sabuk pengaman : 228 tilang.
4. Langgar pakai Hp : 67 tilang.
5. Di bawah umur : 59 tilang.
Menurut hasil evaluasi selama ops patuh semeru 2019 berlangsung pelanggaran pengendara sepada motor yang sangat tinggi melakukan pelanggaran yaitu tidak memakai help pengaman yang standart SNI.
“Sebab pelanggaran ini pelanggaran kasat mata dan pelanggaran yang mengakibatkan laka lantas yang banyak korban meninggal dunia,” kata AKP Anita Kurdi SH, S.I.K, Kamis (12 /9/2019).
” Untuk itu saya menghimbauan kepada pengendara sepeda motor untuk memakai helm SNI selama berkendaraan, cegah putra putri kita berkendara bermotor di jalan raya bila masih dibawah umur, taati peraturan dan rambu lalu lintas di jalan raya,”tegasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Sampang, Ipda Eko Puji W mengatakan, selama pelaksanaan operasi patuh ini, hal lain yang sangat membanggakan, dalam setiap operasi atau razia selalu didampingi oleh Kasat Lantas seorang Polwan AKP Anita Kurdi SH, S.I.K
” Ini sebagai motivasi dan bentuk dorongan moril sekaligus semangat bagi anggota yang melaksanakan operasi patuh kali ini,” tutur Eko Puji.
Ops patuh tahun ini dibagi menjadi dua katagori yaitu, 60 persen gakkum atau penindakan oleh satgas gakkum dan 40 persen Dikmas, edukasi lantas oleh Satgas Dinmas Lantas.
Untuk kejadian laka lantas selama ops patuh berlangsung ada 3 kejadian laka yang mengakibatkan korban luka berat 2 orang dan luka ringan 1 orang. Sementara untuk korban meninggal nihil.
” Untuk TKP dari 3 kejadian tersebut diluar 2 TO TKP yang sebagai atensi yaitu di wil Kecamatan Jrengik dan di wilayah Tadden KecamatanCamplong Kabupaten Sampang,”ungkap Eko Puji.
Sesuai hasil evaluasi ops patuh Semeru 2019 di Polres Sampang berhasil menekan angka laka lantas di 2 jalur black sport atau jalur rawan laka. Kalau dilihat di perbandingkan Ops patuh semeru 2018 dengan ops tahun 2019 untuk jumlah pelanggaran turun 5, 6 persen.
Sedangkan untuk laka ops patuh tahun 2018 terjadi 1 kejadian di black sport. Sedang dibanding ops tahun 2019 kejadian laka nihil. Sehingga turun 100 persen khusus kejadian laka di black sport atau jalur rawan laka.
” Setelah operasi berskala besar seperti ops patuh Semeru 2019 kita sebagai pengemban fungsi lantas akan selalu rutin melaksanakan operasi yang terencana dan berkesinambungan,” terang Eko.
Hal ini sesuai juga kita desuaikan target operasi patuh Semeru 2019 dengan 3 kriteria yang menjadi atensi yaitu :
1. Pengendara tidak nemakai help SNI.
2. Banyak pengendara di bawah umur.
3. Pengemudi tidak pakai sabuk pengaman.
4. Truk dan puck up banyak melanggar rambu rambu.
( Tricahyo).