PETAJATIM.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Sampang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinsos PPPA) bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia ( PPDI) Sampang , melaksanakan kegiatan sosialisasi pola hidup sehat dan mandiri pada penyandang disabilitas di Kabupaten Sampang.
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dibeberapa kecamatan di Kabupaten Sampang melalui perwakilan koordinator PPDI di beberapa kecamatan.
Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut melibatkan nara sumber dari Dinas Kesehatan, PPDI, dan Dinsos PPPA.
Kepala Dinas Sosial PPPA Sampang, Mohammad Fadeli melalui Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Zainal Muttaqin mengatakan, pihaknya melaksanakan kegiatan ini dalam upaya penguatan kesehatan bagi penyandang disabilitas di masa pandemi .
“Kami melibatkan narasumber dari tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi dan pemaparan bagaimana menjalani hidup sehat,” terangnya. Selasa (30/11/2021).
Kemudian Ia menjelaskan, sedangkan dari narasumber dari PPDI untuk memberikan semangat dan motivasi , serta membangkitkan rasa percaya diri kepada penyandang disabilitas lainnya.
“Kami berharap pelaksanaan kegiatan ini semakin menumbuhkan rasa percaya diri kepada penyandang disabilitas untuk berani tampil kepermukaan dengan menampilkan kreatifitas yang mampu dilakukan masing – masing disabilitas,”ungkapnya.
Sementara itu Vita narasumber dari tenaga kesehatan menyampaikan, pentingnya untuk berpola hidup sehat adalah menjaga tubuh untuk tetap bugar dan sehat sehingga bisa beraktifitas dalam kehidupan sehari – hari.
Kemudian Ia menjelaskan, orang dikatakan sehat bukan dari fisik semata, namun walaupun kondisi disabilitas tetapi mampu beraktifitas dan menjalankan kehidupan normal itu dinamakan sehat.
“Saya ingatkan untuk selalu berpola hidup sehat, pola makan sehat , dan yang paling penting jangan lupa untuk menvaksinkan diri untuk membentuk kekebalan tubuh,”pintanya.
Sedangkan dari PPDI Sampang yang diwakili oleh Widodo mengajak kepada semua koordinator perwakilan PPDI di kecamatan untuk saling berkoordinasi dan komunikasi untuk penyambung lidah yang diinginkan rekan penyandang disabilitas .
“Kami berharap kepada koordinator kecamatan sebagai bapak asuh untuk menfasilitasi rekan-rekan disabilitas lainnya dalam mengakses permasalahan yang ada,” pungkasnya.
Penulis. : Tricahyo
Editor. : Heru.