BREAKING NEWS

Tinjau Rumah Pompa di Sampang, Wagub Emil Dardak : Banyak PR yang Harus Diselesaikan

114
×

Tinjau Rumah Pompa di Sampang, Wagub Emil Dardak : Banyak PR yang Harus Diselesaikan

Sebarkan artikel ini
Wagub Jatim Elistiano Emil Dardak, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan wabup Abdullah Hidayat saat meninjau rumah pompa di jembatan Dekbukor.

PETAJATIM.co, Sampang – Bencana banjir yang selama ini sering melanda Kabupaten Sampang terus mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Jumat (11/12/2020), wakil Gubernur Jawa timur Elistiano Emil Dardak bersama Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan wakil bupati (wabup) H. Abdullah Hidayat serta Plt Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa timur, melakukan peninjauan ke sejumlah rumah pompa di Sampang.

Peninjauan ke rumah pompa dilakukan di dua lokasi. Yakni rumah pompa di jembatan Dakbukor dan di jalan Delima. Peninjauan dilakukan karena saat banjir infrastruktur penanggulangan bencana itu tidak berfungsi. Penyebabnya karena mesin gensetnya overhead atau bermasalah.

Setibanya di jembatan Dakbukor. Bupati Slamet Junaidi langsung mengajak wagub Emil Dardak melihat langsung kondisi rumah pompa dan pintu air di lokasi tersebut.

Di hadapan Wagub Emil, Bupati mengatakan jika banjir yang terjadi pada Kamis 11 Desember 2020 disebabkan karena debit air di sungai penuh. Sementara pintu air tidak bisa dibuka karena mesin gensetnya mati. Ditambah mesin rumah pompa yang tidak berfungsi. Alhasil, air dari sungai meluber ke jalan dan masuk ke permukiman warga.

“Kalau saja saat itu pintu air di sini bisa diangkat dan mesin pompanya hidup. Kemungkinan besar banjir tidak akan terjadi,” katanya.

Selain memaparkan masalah pintu air yang tidak bisa dibuka. Bupati yang akrab disapa Haji Idi itu juga menyinggung terkait kabel pintu air yang masih inden dari India. Padahal menurut dia, kabel jenis tersebut sudah banyak dijual di Indonesia sehingga tidak perlu inden ke luar negeri.

“Wong di Indonesia banyak kok kabel seperti ini. Ngapain masih jauh-jauh beli ke India. Sebenarnya masih banyak kabel yang lebih bagus dan sesuai,” ucapnya.

Setelah melihat pintu air dan kondisi kabel. Selanjutnya, bupati wagub melihat kondisi mesin genset di rumah pompa yang sampai belum bisa beroperasi. Padahal, pemprov telah menerjunkan tim teknis dari Unit Siaga Banjir Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa timur untuk menangani masalah yang terjadi pada mesin rumah pompa tersebut.

Pemprov juga meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk membantu mengoperasikan mesin rumah pompa. Baik di jembatan Dekbukor maupun rumah pompa di jalan Delima.

“Kita memiliki enam mesin pompa penyedot banjir. Dua diantaranya di jembatan Dakbukor dan di jalan Delima. Kalau semua mesin pompa yang ada bisa berfungsi dengan baik. Insa Allah Sampang tidak akan banjir,” ujarnya.

Kedepan, pihaknya berharap ada sinergitas antara pemkab Sampang dengan pemerintah provinsi Jawa timur dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Bahari. Sehingga penanggulangan bencana bisa berjalan dengan baik dan maksimal.

Ditempat yang sama, wagub Jatim Elistiano Emil Dardak mengatakan, pertama pihaknya ingin mengapresiasi kinerja Bupati dan wabup Sampang dalam menanggulangi bencana banjir yang terjadi.

Bupati dan wabup dengan sigap berkoordinasi dan menyampaikan terkait dengan sejumlah permasalahan yang terjadi pada fasilitas rumah dan pintu air yang dikelola oleh pemprov Jatim.

“Semalam saya dikabari oleh Plt Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim kalau rumah pompa di sini ada yang tidak berfungsi. Saya telponan dengan bupati membahas masalah rumah pompa. Setelah dicek ke lokasi ternyata benar, gensetnya rusak dan mekaniknya tidak yakin apakah mesin bisa diperbaiki atau tidak,” kata Emil.

Pihaknya mencoba menggunakan alternatif lain untuk bisa menghidupkan genset dan membuka pintu air. Yakni dengan memasang mesin genset tambahan. Hal itu dinilai lebih cepat daripada harus menunggu genset selesai diperbaiki.

Namun sebagai rencana tambahan. Pihaknya juga sudah menyediakan pompa 150 dan 300 liter per detik yang nantinya akan digunakan untuk menunjang efektivitas rumah pompa di jembatan Dekbukor.

“Harusnya dua pompa tambahan itu sudah bisa beroperasi kemarin. Tapi karena kondisi air pasang, mobilisasi sulit dan ditambah aliran listrik PLN padam. Jadinya mesin baru bisa dioperasikan sekarang,” tuturnya.

Mantan bupati Trenggalek itu mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) terkait rumah pompa di Sampang yang harus segera diselesaikan. Tujuannya, agar infrastruktur tersebut bisa efektif dalam mencegah dan menanggulangi bencana bajir.

“Kami akan berupaya maksimal menyelesaikan semua PR terkait rumah pompa ini. Supaya infrastruktur penanggulangan banjir ini dapat berfungsi dengan baik, sehingga sampa bisa bebas dari banjir,” tandasnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru