petajatim.co, Sampang – Setelah mendapat protes keras dari warga, akhirnya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya mulai memperbaiki kerusakan ruas Jalan raya Nasional di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Sampang, tepatnya di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Jumat (17/09/2020).
Pantauan di lapangan, dua alat berat berupa escavator dan roller diterjunkan di lokasi pengerjaan proyek tersebut. Pihak rekanan yang mengerjakan perbaikan jalan juga memasang garis polisi tujuannya agar para pengendara bisa memperlambat laju kendaraan saat melintas di sekitar lokasi tersebut.
Kepala Pembantu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Sampang, Mohammad Haris saat di konfirmasi membenarkan, bahwa saat ini ada kegiatan perbaikan ruas jalan Nasional di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates.
Proyek perbaikan jalan nasional di lokasi tersebut langsung ditangani oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) juga dari pihak BBPJN. Sementara pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut ialah PT. Dua Putri Kedaton.
“Kami tidak ikut mengawasi proyek itu tapi hanya sebatas menerima surat pemberitahuan dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Pamekasan, bahwa di lokasi itu ada kegiatan perbaikan ruas jalan Nasional,” kata Haris saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menuturkan, berdasarkan surat pemberitahuan dari PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Pamekasan, perbaikan jalan di lokasi itu masuk katagori rekonstruksi. Artinya jalan yang rusak dikeruk kemudian dipasang agregat dan dilapisi aspal. Sehingga nantinya konstruksi jalan akan lebih kuat dari sebelumnya.
“Tahun ini perbaikan ruas jalan Nasional juga dilakukan di Kecamatan Kota dan Camplong,” ujarnya.
Abdul Aziz, (35), seorang pengendara motor yang melintas di lokasi mengaku senang karena jalan tersebut diperbaiki. Sehingga para pengendara bisa merasa lebih aman dan nyaman saat lewat di jalan itu.
“Kami berharap perbaikan jalan itu benar-benar dikerjakan dengan maksimal dan sesuai perencanaan. Sehingga jalan tidak mudah rusak,” harap warga asal kecamatan Ketapang itu. (nal/her)
