PilkadaPOLITIK

Viral Pelaku Rusak Baliho Paslon Mandat Diintrogasi Warga, Bawaslu Sampang Diminta Turun Tangan

324
×

Viral Pelaku Rusak Baliho Paslon Mandat Diintrogasi Warga, Bawaslu Sampang Diminta Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Dua remaja terduga pelaku perusakan baliho paslon Bupati dan Wakil Bupati Kiai Mamak-Mas Ab saat diinterogasi warga.

PETAJATIM.CO || Sampang – Potongan video pelaku perusakan baliho pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sampang nomor urut 01, Kiai Mamak-Mas Ab atau Mandat saat diintrogasi warga viral di media sosial, Minggu (10/11/2024).

 

Ada dua potongan video serta 1 foto yang beredar tentang perusakan baliho dan pelaku perusakan baliho yang diintrogasi warga. Satu video memperlihatkan peristiwa perusakan baliho dan video kedua interogasi terhadap terduga pelaku.

 

Pada video pertama, baliho paslon Mandat yang dirusak berlokasi di Jl Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan/Kabupaten Sampang. Pelakunya adalah tiga orang remaja yang mengendarai sepeda motor. Mereka merusak baliho itu dengan cara ditarik dan dirobek. Bahkan, mereka juga berusaha merobohkan baliho yang terpasang di pinggir jalan itu.

 

Video kedua memperlihatkan dua pria menginterogasi terduga pelaku dengan menanyakan nama, berapa orang, alasan, dan siapa yang menyuruh merusak baliho tersebut.

 

Remaja yang mengenakan jaket hitam dengan gaya rambut undercut itu mengakui bahwa dirinyalah yang merusak baliho paslon Mandat di kelurahan Dalpenang. Dia juga menyebut nama-nama temannya yang ikut terlibat melakukan perusakan baliho tersebut.

 

Sementara 1 foto yang viral memperlihatkan 2 pelaku lainnya yang juga masih remaja. Mereka tertunduk malu saat diinterogasi oleh warga.

 

Menanggapi peristiwa tersebut, Koordinator Biro Hukum Mandat Lukman Hakim mengecam keras tindakan perusakan baliho tersebut.

 

Ia mengungkapkan bahwa aksi perusakan baliho paslon Mandat begitu masif dan hampir terjadi di setiap wilayah di Sampang. Aksi destruktif ini dilakukan secara terorganisir, sistematis dan masif.

 

Karena itu, ia meminta kepada Bawaslu dan Gakkumdu untuk turun tangan mengusut kasus tersebut.

 

“Kami menduga ada otaknya atau aktor yang menggerakkan para pelaku yang notabene masih remaja. Mereka tidak mungkin berani kalau tak ada orang yang menyuruh dan mem-backup,” kata Lukman.