PETAJATIM.co, Sampang – Wakil Bupati (Wabup) Sampang H. Abdullah Hidayat mengatakan, kunci memutus rantai penularan virus Corona atau Covid-19 adalah kedisiplinan dari masyarakat dalam melakukan sejumlah langkah pencegahan.
“Salah satu kunci memutus rantai pandemi Covid-19 ini adalah disiplin masyarakat. Karena dengan menerapkan tindakan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, maka penyebaran virus corona tidak semakin meluas,” ujar Abdullah Hidayat, Kamis (18/06/2020).
Pemerintah sejak awal sudah memberikan imbauan dan arahan kepada masyarakat untuk mencegah penularan virus Corona. Arahan tersebut meliputi setidaknya ada empat langkah.
Pertama, untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19, sebaiknya menerapkan physical distancing, yakni menjaga jarak fisik saat berkomunikasi dengan siapapun.
Menurut dia, jaga jarak penting dilakukan karena sumber penularan virus Corona terjadi melalui droplite atau partikel air liur orang yang positif terjangkit pada saat berbicara, bersin dan batuk.
“Dengan menjaga jarak, orang tidak akan terpapar secara langsung droplite dari individu lain yang terjangkit Corona,” terangnya.
Kedua, lanjut Abdullah, sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal 20 detik. Hal ini perlu dilakukan secara disipilin dan terus menerus.
Ketiga, masyarakat diharapkan disiplin menggunakan masker saat keluar rumah. Keempat, masyarakat diharapkan untuk tidak keluar rumah jika tidak penting.
Dan tidak kalah penting lagi ialah banyak berdoa memohon kepada Allah agar pandemi ini bisa segera berakhir.
“Sekali lagi kami ingatkan, penularan Covid-19 dapat dicegah dengan disiplin yang tinggi dari masyarakat. Juga didukung semangat gotong royong untuk pencegahan yang tidak terputus,” tegas Abdullah.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang direlease Gugus Tugas Covid-19 Sampang, kasus positif Corona di Kota Bahari sampai saat ini berjumlah 71 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 520 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 30 orang. Sementara pasien sembuh 10 orang, dan meninggal dunia sebanyak 7 orang. (nal/her)
